Indonesia
Gamereactor
preview
Two Point Hospital

Two Point Hospital - Impresi Hands-On

Kami mengunjungi Two Point County dan menjalani checkup singkat di sana.

HQ
HQ

Dengan berbagai alasan, dalam beberapa tahun terakhir kami menghabiskan lumayan banyak waktu duduk di ruang tunggu rumah sakit. Selama waktu tunggu yang tak dapat dilewati itu, tak sulit untuk kagum atas dedikasi para staf yang sibuk mondar-mandir di sekitarmu, berusaha sebaik mungkin untuk menjaga pasiennya tetap hidup, membuat mereka lebih nyaman, dan memberikan layanan yang mereka butuhkan untuk segera pulang. Kadang terngiang juga tentang logistik yang dibutuhkan dalam sebuah operasi penting. Kini, setelah memainkan level-level awal dari Two Point Hospital, kami diberi kesempatan untuk mencari tahu sendiri.

Beberapa pembaca dengan umur tertentu mungkin pernah memainkan Theme Hospital, simulasi medis dari Bullfrog yang dirilis lebih dari 20 tahun lalu di PC dan PlayStation. Ia merupakan salah satu bagian dari masa keemasan dari simulator. Studio yang sama juga membuat game klasik seperti Theme Park dan Dungeon Keeper. Two Point Hospital kurang lebih datang dari tempat yang sama, dengan Mark Webley kembali sebagai desainer di genre yang dulu pernah ia tangani bertahun-tahun lalu. Dengan pautan waktu yang begitu lama, maka kami akan membuat perbandingan yang seminimal mungkin. Tapi bisa dibilang bahwa Two Points Hospital adalah suksesor spiritual dari game orisinal, baik dari segi gaya dan pembawaan.

Simulasi dari Bullfrog memiliki ciri-ciri yang lucu dan menyenangkan. Apakah kamu sedang membuat roller coaster atau mengontrol minion, studio ini terkenal dengan pendekatannya yang ceria. Theme Hospital pun begitu, dan keceriaan ini juga terbawa ke Two Point Hospital. Sejujurnya, ini adalah salah satu game yang diuntungkan karena ketidakseriusannya, karena tak ada orang (yah, tidak banyak orang) yang ingin memainkan game mengerikan yang secara realistis menggambarkan batas antara hidup dan mati di rumah sakit. Sebagai ganti kegelapan dan kematian, di sini kami diberikan kondisi cenderung kocak seperti "lighheadedness" yang merupakan sebuah penyakit di mana kepala pasien berubah menjadi bola lampu besar.

Ini adalah iklan:
Two Point Hospital

Penyakit dan kondisi yang aneh ini memberikan nuansa komedi di dalam game, dan semuanya mulai dari narator yang cerdik dan lucu serta sondtrack yang bersemangat hingga visual yang penuh warna memastikan game ini memiliki aura menyenangkan. Terutama dari segi visual yang mirip kartun, bahkan ketika seorang pasien mati. Yang dihadirkan bukan kesedihan atau darah, eks pasien ini berubah menjadi hantu yang harus dibersihkan oleh janitor yang memiliki kemampuan mengusir hantu. Jadi game ini memiliki Ghostbuster.

Sentuhan komedi ini, menurut kami, memiliki jumlah yang pas. Kami juga harus mengakui bahwa kami terhibur dalam jangka waktu pendek memainkan game ini. Demo yang dikirimkan oleh Sega berisi tiga skenario berbeda, masing-masing mengenalkanmu kepada dasar-dasar yang dibutuhkan untuk membangun dan mengelola sebuah rumah sakit yang sedang berkembang. Hal ini sebenarnya tak sesederhana itu, mengingat visualnya yang terlihat santai. Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan jika kamu ingin menjadi pengelola rumah sakit yang sukses.

Mungkin banyak dari kamu yang mendapatkan jaminan kesehatan atau sejenisnya, tapi warga Two Point County tidaklah seberuntung itu. Maka dari itu mereka harus membayar mahal jika ingin mendapatkan perawatan yang dibutuhkan. Mereka tampaknya sih tidak keberatan, dan jika kamu dapat memberikan mereka fasilitas yang tepat di waktu yang terbatas, mereka akan memberikan uang yang kamu butuhkan untuk mengembangkan kerajaan kesehatanmu.

Ini adalah iklan:
Two Point HospitalTwo Point Hospital
Two Point HospitalTwo Point Hospital

Mengatur rumah sakit terasa intuitif dan level-level awal memberikan gambaran bagus akan dasar-dasarnya. Kami agak bingung dalam beberapa kesempatan dan layar terlihat begitu sibuk dan kami melewati beberapa teks instruksi yang berisi informasi penting dari waktu ke waktu. Meski begitu, antarmukanya cukup jelas dan setelah beberapa menit kami telah menguasai hal-hal dasar. Sebuah kurva pembelajaran yang jinak dan kami menghargainya, dan meskipun game ini berhubungan dengan hidup dan mati, kami menikmati pengalaman ini.

Ruangan dapat ditaruh di ruang kosong rumah sakit, yang pada level pembuka sudah disediakan terlebih dahulu. Kamu perlu membuat resepsionis untuk menyambut pasien dan membuat ruangan dokter untuk mendiagnosa mereka. Lalu ruang psikiater akan membantu pasien yang memiliki masalah kesehatan mental, dan jika kamu memiliki pasien yang banyak, mungkin kamu juga memerlukan kamar menginap untuk mereka. Buat bangku untuk tempat duduk para pasien dan vending machine untuk menyediakan makanan dan minuman untuk mereka. Masih banyak hal yang bisa kamu tambahkan dan jujur saja, kita masih menyentuh permukaan. Sepertinya banyak hal yang bisa kamu masukkan sesuai selera juga, seperti menambah hiasan di dalam ruangan dan seterusnya.

Setelah membuat ruangan, kamu harus mengisinya dengan pegawai. Menaruh orang yang tepat di tempat yang tepat adalah penting untuk menjaga pasien tetap senang dan hidup. Ada beberapa pasien mati ketika kami mencoba bermain demonya, dan tak begitu jelas bagaimana cara merawat penyakit mereka sebelum mereka menjadi hantu. Tapi kami harap dengan lebih banyak waktu di sekolah kedokteran, kami jadi lebih mengerti apa yang terjadi. Hal itu menjadi sangat penting seiring rumah sakit menjadi lebih besar dan besar. Dengan begitu banyak hal yang terjadi di waktu bersamaan, pemain harus ekstra hati-hati untuk menjaga (hampir) semua orang agar tetap hidup.

Jangan tertipu dengan tampilan Two Point Hospital yang ceria, ada simulasi yang dalam dan menarik yang menunggu untuk dijelajahi. Kami baru mencoba bagian awal dari game ini, dan hanya waktu yang bisa menjawab apakah gaya ini dapat bertahan dalam jangka waktu lama. Kami melihat, berdasarkan apa yang kami mainkan di demo, bahwa gejalanya cukup bagus.

HQ

Teks terkait

0
Two Point HospitalScore

Two Point Hospital

REVIEW. Ditulis oleh Bengt Lemne

Masih ingat Theme Hospital? Kamu bisa melepas rindu (dan mendapatkan pengalaman bermain lebih baik) di sini.



Loading next content