Indonesia
Gamereactor
preview
Kingdom Hearts: Melody of Memory

Kingdom Hearts: Melody of Memory

Kami mendapat kesempatan untuk mencoba entri ke-14 yang unik dari seri Kingdom Hearts ini.

HQ
HQ

Reaksi pertama saya saat melihat Kingdom Hearts: Melody of Memory saat pengumumannya di Nintendo Direct adalah: kelihatannya sedikit kacau? Game ini terlihat seperti level bonus yang tidak jadi dimasukkan ke game utama dan diberikan gamenya sendiri. Lalu, untuk memperburuk keadaan, game ini diumumkan juga akan seharga game-game blockbuster seperti Cyberpunk 2077 dan Assassin's Creed Valhalla. Untungnya, meski saya sedikit tidak mengerti apakah ia layak menjadi game berharga penuh, saya mulai bisa memahami konsepnya setelah saya memainkan demo-nya yang sebentar lagi akan dirilis.

Jika kamu belum tahu, Melody of Memory adalah sebuah game ritme yang merayakan musik dari seri yang telah berusia 18 tahun ini. Game ini memasukkan segudang lagu yang dapat dimainkan, 140 lebih tepatnya, dan masing-masing memiliki tiga tingkat kesulitan dan tiga mode yang berbeda. Entri keempatbelas seri ini juga melanjutkan kisah gamenya yang panjang dan sangat berbelit-belit, dan mengambil waktu tepat setelah DLC Re:Mind di Kingdom Hearts III.

Di demo ini, saya bisa mengakses empat lagu: Welcome to Wonderland dan Hand in Hand dari Kingdom Hearts yang pertama, juga The Rustling Forest dan Wave of Darkness dari Birth By Sleep. Saya hanya bisa mengakses mode Track Selection, yang nampaknya adalah mode kasual dimana kamu bisa memainkan lagu sesuka hati. Hanya dengan menjelajahi menu utama, saya bisa melihat bahwa banyak yang akan dapat dimasuki oleh fans nantinya, termasuk Museum, World Tour, dan mode VS Battle. Dari deskripsi ini, patut dicatat bahwa di sini saya hanya bisa memainkan sedikit bagian dari apa yang nantinya ditawarkan oleh Melody of Memory saat ia dirilis November nanti.

Ini adalah iklan:
Kingdom Hearts: Melody of Memory

Setelah memilih lagu, saya mengontrol Sora, Donal, dan Gufi, lalu lanjut menjalani sebuah jalur linear yang terlihat mirip paranada musik. Seiring saya maju, ada banyak musuh yang menghalangi perjalanan dan saya harus memukul mereka seiring irama untuk mendapatkan poin dan merangkai kombo. Sesuai dengan tingkat kepresisian, kamu nantinya akan mendapatkan nilai good, great, atau excellent untuk tiap pukulan, dan hal ini akan berpengaruh pada skor keseluruhanmu. Jika timing-mu kacau, kamu akan langsung berhadapan dengan musuh dan mendapat serangan, dan jika health-mu habis, kamu akan harus mengulang levelnya dari awal lagi.

Tapi memainkan game ini tidak sesimpel mengayunkan senjata sesuai irama, karena ada beberapa trik lain yang harus kamu lakukan sebelum sampai ke akhir level. Beberapa musuh melemparkan proyektil api, dan kamu harus melompat untuk menghindari serangan ini sebelum menyabet senjata di udara. Ada juga bola-bola yang harus dipukul menggunakan tombol Y (di Xbox) sebelum kamu menghadapi musuh yang lebih besar, juga not-not musik yang harus dikumpulkan dengan terbang di udara menggunakan Sora. Selain itu, ada juga musuh yang akan mendekatimu dan untuk menghadapi mereka, kamu harus menekan tombol A, LB, atau RB bersamaan.

Jika terdengar sedikit rumit, karena memang benar. Melody of Memory adalah game yang cukup rumit untuk dipahami awalnya, karena game ini membutuhkan konsentrasi tinggi dan refleks yang cepat, namun semakin lama memainkannya saya merasa game ini semakin mudah. Mode Beginner tidak terlalu rumit, namun setelah saya memainkan mode Casual, saya benar-benar harus berjuang di dua lagu terakhir saking banyaknya hal yang harus saya lakukan. Namun tetap saja, saya menyambut baik tantangan ini, karena rasanya tidak murahan dan saya harus tetap berlatih untuk memainkannya.

Ini adalah iklan:
Kingdom Hearts: Melody of Memory

Ada tiga mode yang dapat dipilih, yaitu Basic, One Button, dan Performer. Basic, sesuai dugaan, adalah mode standar game ini. Mode One Button menyederhanakan game ini dengan mengurangi input yang harus kamu pikirkan, dan Performer adalah mode paling sulit dari semuanya dengan gerakan-gerakan tambahan yang harus kamu lakukan. Awalnya saya pikir tingkat kesulitan Proud sudah cukup tinggi, namun disatukan dengan mode Performer, saya hampir-hampir tidak bisa menyelesaikan seperempat level. Satu aspek positif di sini adalah nampaknya adalah adanya pilihan mode untuk semua orang (setidaknya di Track Selection), dan game ini tidak terasa seperti game yang akan bisa kamu selesaikan dengan mudah—kamu harus menginvestasikan waktu di sini untuk benar-benar menguasai game ini.

Mungkin saya awalnya meragukan game ini, namun saya merasa bahwa Melody of Memory akan menjadi game ritme yang bagus—sebuah perayaan akan sejarah 18 tahun seri ini. Gameplaynya nampak apik dan sulit untuk dikuasai, juga ada banyak setelan yang bisa dipilih, jadi semua orang dapat menikmati game ini, tidak peduli sejago apa mereka. Tetap saja, meski saya terkesan dengan apa yang ditawarkan oleh game ini, saya masih harus melihat sedalam apa konten yang ditawarkannya untuk menentukan apakah ia layak dihargai sama dengan titel-titel blockbuster lainnya.

Kamu akan dapat membaca kesan keseluruhan kami saat game ini dirilis di Nintendo Switch, PC, PS4, dan Xbox One 13 November mendatang. Patut dicatat bahwa demo yang dapat kami akses ini tersedia untuk diunduh di semua platform mulai 15 Oktober.

HQ
Kingdom Hearts: Melody of Memory

Teks terkait



Loading next content