Indonesia
Gamereactor
preview
eFootball 2022

eFootball 2022 - PS5 - Kesan Percobaan Langsung

Kami mendapatkan kesempatan eksklusif untuk memainkan beberapa pertandingan 1v1 dan 1vCPU untuk menyadari bahwa game ini lebih menarik dari yang dikira.

HQ

Konami sangat berbaik hati karena telah mengundang beberapa jurnalis terpilih untuk mencoba langsung dari simulator sepak bola mereka yang terbaru dan berbeda. Memang hanya grup kecil, dengan segala pertimbangan untuk memastikan pengalaman terbaik dalam situasi global ini. Namun acara dengan pertemuan langsung antara developer dan para perwakilan ingin mempertunjukkan perubahan yang ada. Karena eFootball 2022 lebih terasa sebagai game fisik dilihat dari cara bermain dan rasa yang didapat, sehingga pengalaman ini merupakan dua jam yang menarik.

Kode yang saya mainkan merupakan sebuah bentuk "hampir akhir" dari devkits PS5. Namun sudah terlihat lebih baik dan terasah dari beberapa video resmi baru-baru ini. Sudah mendekati dengan apa yang akan didapatkan pemain saat mereka mengunduh game ini pada 30 September nanti (namun di sesi ini juga berisikan fitur yang belum ada saat peluncuran).

HQ

Jangan terpancing - Cara bermain eFootball berbeda dengan PES

Intinya adalah untuk mencoba mekanik baru. Jika ingin memainkan eFootball 2022 seperti memainkan PES, akan terasa kaku dan lambat, terasa seperti tidak sesuai dengan yang kita lakukan. Jika mencoba melatih aksi-aksi baru di dalam game ini, kamu akan menemukan beragam cara baru untuk bermain. Sehingga saya sangat menghargai permainan saya bersama director of football data and scouting Klaus Ganer, yang cukup inovatif dalam gerakan pertahanan serta serangan.

Ini adalah iklan:

Perbedaan utama di sini adalah penggunaan trigger analog (L2 dan R2 untuk kontroler DualSense). Kamu akan menyadari bahwa bola tidak menempel pada sepatu yang memberikan gerakan lebih alami dan ruang untuk aksi dari badan. Terasa nyaman saat berjalan membawa bola dan menekan tombol R2 untuk berganti arah. Apalagi bagi para pemain yang berpengalaman, dengan kemampuan gerakan gila yang telah dikenal, menggunakan pemain terkuat dan tertinggi untuk memaksimalkan fungsi dari tombol L2. Saat menggiring bola, bisa digunakan untuk berlindung seperti menahan perebutan bola, dan dalam posisi bertahan akan berguna sebagai fungsi baru seperti ada sesuatu yang jatuh dari langit. Sesuatu yang sebelumnya dipertanyakan kenapa tidak ada, tekel biasa dan tekel sliding juga hadir.

Sebelum membahas lebih dalam mengenai pengoperan dan tendangan kuat, ada baiknya kita mengeksplor apa saja yang bisa dilakukan dengan L2 dan R2 (juga menggiring menggunakan R3), untuk memahami pemain dan bola, senyata apa permainannya dan memikirkan ulang taktik saat bertanding. Semua ini ditambah dengan umpan balik haptic dari DualSense dengan pemicu adaptif (merasakan tiap sentuhan dan tendangan) yang sangat menjanjikan namun belum diimplementasikan di sini ataupun saat peluncuran.

eFootball 2022
Ini adalah iklan:

Semua akan terasa alami begitu terbiasa, namun butuh waktu terutama bagi para fans PES yang harus menghilangkan kebiasaan lama mereka untuk membaca perbedaan ketepatan waktu dan jarak. Fisika bola yang baru juga sangat membantu karena terasa lebih alami dan nyata bagi para pemain di tiap situasi. Rival saya Klaus sangat menyukai "power shots" atau "sharp kicks" yang mengagumkan, opsional, tendangan atau operan yang memuaskan dengan animasi spesial. Untuk melakukannya, diperlukan waktu untuk menekan tombol R2 beserta tendangan / operan, sehingga power gauge berubah biru. Goal terbaik di sesi kami dilakukan dengan cara ini.

Sangat dinantikan saat para pemain pro memainkan ini, menghadirkan pertandingan yang lebih seru. Terutama dengan tambahan Duel Camera yang mengikuti pemain saat menggiring bola sewaktu adanya pertarungan fisik.

Dengan hadirnya cara baru dalam bermain, fokus bergeser dari duel yang dirasa penting menjadi mengembangkan taktik yang digunakan saat menggunakan tim tertentu. Permainan mengalir dengan sangat baik dengan sedikitnya gangguan baik dari wasit ataupun potongan dari game itu sendiri. Dengan filosofi "bermain terus", cocok dengan fisikalitas yang dihadirkan. Pemilihan tim juga menjadi bagian penting, mungkin lebih lagi dari sebelumnya, karena banyak hal yang harus diperhatikan baik dalam duel 1v1 serta apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan oleh squad pilihanmu.

eFootball 2022eFootball 2022

Taktik berbasis AI lebih mendalam, namun dihadirkan lebih sederhana dalam layar taktik (yang lebih transparan dari segi status, menampilkan nilai bersamaan dengan peringatan "out of position"). Ada juga perubahan yang signifikan berpindah dari Manchester United ke Barça, lalu tim nasional Portugal, Juventus hingga Arsenal. Tiap gaya bermain lebih menonjol yang berarti bisa melakukan "power shot" menggunakan Cristiano Ronaldo atau Thomas Müller, atau pilihan yang lebih tiki-taka menggunakan Dybala atau Pedri, sama halnya dalam menahan pemain terkuat atau memilih waktu yang tepat untuk menggunakan transisi cepat dan serangan balik.

Selain itu, meski dengan tes demo yang begitu dini di musim panas lalu, produk yang dihadirkan cukup matang dan terpoles baik. Memang masih ada beberapa bug, artefak dan gangguan, namun semuanya sudah diketahui dan dalam perbaikan (termasuk pula animasi bibir power shot, atau kemunculan tiba2 dan tidak adanya rumput 3D saat sekuens kickoff), sama halnya dengan penurunan framerate (dalam cuplikan intro) dan bayangan aneh. Namun selama bermain, game ini dalam kondisi yang cukup baik untuk memulai latihan. Model dari para pemain meski terlihat jelek dalam aset resmi yang sudah dirilis, terlihat sangat nyata dan detail saat jeda permainan, level yang lebih tinggi dari pendahulunya, sesuai dengan harapan kita (tangan, jari, otot, kulit, fisika pakaian dan lainnya).

Bagi mereka yang menglhawatirkan "kursor berantakan", ini merupakan fitur awal yang dapat dinon-aktifkan, sama seperti power gauge dan stamina meter. Untuk kecepatan permainan, dapat diatur dari -2 hingga +2 namun disarankan untuk memahami alur permainan terlebih dahulu.

Yang menjadi kekhawatiran akan permainan adalah ketidakseimbangan tingkat kesulitan, di sini terlihat bahwa Konami masih harus mengulik lagi seiring berjalannya permainan, baik dengan manusia ataupun AI. Sama seperti pelayanan game lainnya. Ppencurian bola masih terasa sangat mudah dalam kotak musuh, dan beberapa taktik serta gaya bermain terasa masih OP dibandingkan tim lain, namun itu juga berlaku di kehidupan nyata, bukan?

HQ

Sama seperti versi perilisan, build yang kami dapatkan berisi lima stadium Eropa (Bayern Munich, ManU, Barcelona, Juve, Arsenal) dan eFootball Stadium generik untuk klub Amerika (Corinthians, Flamengo, Sao Paolo, River Plate). Kelima pertama sudah terlihat menakjubkan dan terasa seperti berada di sana dengan adanya cuplikan pra, pertengahan, paska pertandingan termasuk pemanasan, ruang ganti, area pers. Kita juga bisa mengubah waktu di layar stadium, melihat perubahan malam-siang seperti dalam film vampir.

Ini semua akan hadir setelah perilisan dalam platform nanti, seperti penawaran awal musim. Setelah semuanya berjalan, dengan terbiasanya para pemain dalam game, update musim gugur akan hadir untuk pengalaman sepak bola lebih lengkap dengan tambahan tim dan mode serta model pembelian. Sebuah langkah yang berani, inovatif dan beresiko namun sepertinya Konami merencanakan sesuatu, dan kabar baiknya adalah semua orang akan bisa memainkannya secara gratis pada 30 September. Dengan fleksibilitas untuk menerima umpan balik dari pemain untuk mempelajari cara-cara baru, dengan konten dan fitur yang akan dihadirkan secara berkala. Daya tarik yang terasa terbatas di awal, mungkin akan menjadi sesuatu yang universal.

eFootball 2022

Teks terkait



Loading next content