Game Prime 2018: Wawancara Mohammad Fahmi dari Toge Productions

Pada perhelatan Game Prime 2018 lalu, kami sempat mengobrol-ngobrol bersama Mohammad Fahmi, PR Manager dari Toge Productions. Toge Productions sendiri adalah developer dan penerbit game indie asal Indonesia yang memiliki track record yang bagus di pasar internasional dengan seri Infectonator-nya.

Kini mereka merambah bidang penerbitan game dengan membawa berbagai game indie dari Indonesia ke pasar internasional. Apa resep mereka dalam memilih game dan rencana ke depan mereka? Mari kita simak jawabannya berikut ini.

GR: Karakteristik dari game yang Toge pilih untuk diterbitkan?

Fahmi: Kita itu melihatnya satu hal: hook. Apa itu hook? Itu adalah hal yang bisa membuat lu bisa jatuh cinta pada pandangan pertama. Apakah itu dari satu screenshot, satu gif, atau satu trailer, orang bisa minat buat tahu lebih banyak soal game itu, dari hal itu doang, sepintas, sepersekian detik. Itu kalau bisa dapat itu sudah oke.

Contohnya apa? She and the Lightbearer itu hook-nya apa? Lihatlah gambarnya sebentar, gif gerak-gerak, gambarnya cantik banget. A Space for the Unbound, "wah ini pixel-art-nya bagus dan Indonesia banget." Terus USBB, ini kayak estetik banget dan looks fun kalau dilihat dari gif-nya. Rage in Peace juga looks fun dan rage inducing kan? Dan kalau My Lovely Daughter beda sendiri, dia hook-nya ada dua, dari art-nya beda dari segala macam game dan kedua dari temanya. Temanya adalah lu bikin anak terus lu bunuh buat ngehidupin anak lain. Itu udah fucked up kan?

Perumpamaannya begini, lu buka Steam, sebelum lu scroll ada trailer, screenshot, banner, sama deskripsi satu paragraf. Kalau dari hal-hal yang ada di situ bisa membuat orang-orang scroll ke bawah dan klik buy, itu udah oke. Hook, ini yang paling penting.

Bagaimana dengan kualitas gamenya sendiri?

Kalau sudah sampai di situ berarti kan sudah rilis, berarti way beyond publishing process, sudah bagian akhir. [...] kadang kalau sudah seperti itu tidak banyak yang bisa dilakukan. Tapi, review Steam itu kan penting banget ya. Review user, bintang, itu penting banget. Yang kita lakukan biasanya sih kayak di Infectonator 3 dan My Lovely Daughter. Review negatif kita ajak ngobrol, kita tanyakan, kita reply, "Lu kenapa gak sukanya? Nanti kita bisa perbaiki," dan seterusnya. Be nice to the community karena mereka sudah membeli gamenya. Kadang ada developer yang dikasih review negatif, dikomentarin, feedback, malah ngomel-ngomel.

Nah, saat orang ngasih lu feedback, dia actually spend time buat ngasih feedback ke lu. Appreciate that, terima kasih. Janjiin sesuatu yang lebih baik dan eksekusi. Ambil contoh di Infectonator, banyak feedback negatif. Reviewnya tadinya "mixed", tapi Kris rajin banget bacain, satu-satu dia reply, dia catat dan implementasikan feedback yang bisa diimplementasikan. Reviewnya pun naik, banyak orang yang sudah memberi review negatif mengganti reviewnya menjadi positif. Jadi ya, komunikasi sama komunitas itu penting.

Ada berapa komentar yang sudah dibalas?

Banyak, ada puluhan.

Selain human touch dan hook, kira-kira ada kriteria lain kah yang membuat sebuah indie game itu sukses?

Ya bagus. That's it. In the end orang mau marketing kayak apa, orang mau nge-hook kayak apa, orang mau baiknya kayak apa, kalau gamenya gak bagus ya gak akan laku.

Kalau gamenya bagus orang bakal nyebarin sendiri beritanya. In the end, back to really basic, you need the game to be good.

Untuk Indonesia sendiri apakah sudah good dalam hal itu?

Tergantung. Beberapa game sudah cukup mencapainya. Jujur tahun ini gue kaget Game Prime banyak banget game yang bagus. Dibandingkan dengan tahun lalu, levelnya naik drastis. Keren-keren. Gue gak bilang dia sudah level internasional, tapi sudah tidak malu kalau compete di level internasional. Sudah keren banget sih.

Menurut lu hal yang memengaruhi hal ini apa sih? Apakah Toge?

Banyak game yang tidak disentuh oleh Toge dan tidak pernah mendengar nama mereka sama sekali (tapi) bisa begitu bagus. Jadi kayak either industrinya sudah lebih dewasa, orang-orangnya sudah lebih belajar, atau ada support lebih banyak. Support seperti ada Game Prime dan kemarin ada B2B event-nya, ada BDD (Bekraf Developer Day) yang ngasih pendidikan buat developer, terus juga banyak media-media yang artikelnya juga lebih berguna lah buat developer-developer.

Untuk USBB sendiri di luar Switch kapan rilisnya?

Insya Allah tahun ini, Insya Allah. Kita lagi ngerjain buat PS4, PC, sama Xbox One. Untuk PS4 biar aman nggak usah diumumin dulu. Tapi nanti PSX (PS Experience di Bangkok), USBB bakal ada di sana.

Sudah ke mana saja USBB?

Korea, US, Jepang, Malaysia, Singapura.

Tanggapan orang yang paling umum apa?

It's really fun. Soalnya ini gamenya memang kalau dimainkan bersama teman ramai-ramai goblok banget. Game ini untuk empat orang, tapi untuk di expo cuma dua orang karena device-nya tidak cukup.

Baru-baru ini Nintendo baru mengumumkan tentang perilisan 20-30 game indie setiap minggunya. Bagaimana tanggapan kalian?

Itu kematian kami semua. Itu jelek banget. Karena jujur aja store e-shop itu visibility-nya masih nggak sebagus Steam. Steam itu sudah jauh lebih oke, Google Play masih mending. E-shop ini masih nggak nyaman, orang masih buka e-shop itu kalau sudah tahu mau beli game apa. Dan dengan adanya game sebanyak itu, itu berat banget. Terus terkadang, banyaknya game-game itu porting kan? Gue ambil contoh, Toge itu masih baru hitungannya kalau di luar ya. Kita rilis USBB, tapi di saat yang bersamaan Steam World Dig 2 keluar. Itu game sudah bertahun-tahun rilis, tapi port Switch baru. Orang pada beli Steam World Dig 2. Tahu-tahu Super Meat Boy (sudah) keluar di Switch, ya mampus lah kita saingan sama Super Meat Boy.

Begitu sih, jadi jujur buat indie suram sih. Visibility store-nya masih belum secanggih yang lain.

Toge terlihat lebih berkembang setelah adanya investasi dari DNC. Menurut lu seberapa pengaruh investasi bagi industri game Indonesia?

Kalau ditanya seberapa pengaruh itu relatif banget karena dipengaruh banyak faktor. Toge jelas bersyukur dapat investasi karena itu bisa nge-boost kita membuka divisi publishing. Itu benar-benar mendorong divisi publishing-nya Toge. Tapi, investasi yang banyak kalau tidak dipegang di tangan orang yang benar, ya nggak ke mana-mana dan uang itu hangus.

Jadi in the end ada yang bilang kalau startup itu dilihat dari founder-nya kan? Kalau misalnya founder di startup itu bisa ngatur duitnya, ya investasi benar-benar penting. Kalau tidak, yang ada adalah masalah yang lebih besar. Karena basically lu nerima uang orang tapi kemungkinan untuk gagal deliver besar banget.

Jadi tergantung di tangan siapa investasi itu ya?

Yap, di tangan siapa dan dari siapa. Kadang ada VC yang terlalu mencoba mengontrol, kadang ada yang terlalu lepas. Perlu ada yang di tengah-tengah.

Sejauh ini bagaimana dengan DNC?

DNC is really great working with us. They're really good. Mereka ngasih feedback rajin, bantu-bantu banyak hal. I think untuk studio game DNC is the best option for VC.

Apakah ada calon-calon developer lain yang akan masuk ke Toge?

Oh pastilah. Kita selalu mencari bakat-bakat yang bisa "diperas" habis-habisan :). Developer-developer yang kita rasa bisa dibantu atau yang memang butuh bantuan, atau yang memang simply kita senang sama gamenya.

Kita selalu mencari, tapi karena sekarang gamenya Toge lagi ada banyak banget, ya kita nggak seaktif dulu mencarinya. Cuma kalau nemu, oke, yang benar-benar mindblowing, hajar. Tapi nggak sampe seperti awal-awal "eh game apa nih yang bisa dipublish" kelar.

Apakah ada target dalam setahun berapa game?

Lima. Lima atau enam lah.

Tahun ini sudah berapa?

Infectonator 3, My Lovely Daughter, USBB, tiga. Oh kalau dihitung yang gratisan ada juga A Raven Monologue. Insya Allah tahun ini juga She (She and the Light Bearer) sama RIP (Rage in Peace). Kalau lancar.

Bagaimana dengan game lu?

Coffee Talk? Kelarnya tahun ini semoga, tapi rilisnya ditahan dulu. Kadang ada yang sudah kelar pun ditunggu sampai waktunya tepat. Diusahakan kelar tahun ini tapi rilis awal tahun depan.