Uni Eropa sedang menjajaki kemungkinan memberikan sanksi kepada industri video game setelah klaim muncul bahwa militer Rusia menggunakan konsol game untuk mengendalikan drone dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Ukraina, kata Financial Times dalam sebuah laporan berita, mengutip kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas pada 28 Januari.
Kaja Kallas, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri, menekankan bahwa blok tersebut sedang meneliti semua alat yang membantu Rusia dalam upaya perangnya, bahkan sesuatu yang tidak mungkin seperti perangkat keras game. Ini adalah bagian dari diskusi yang lebih luas di dalam Uni Eropa tentang sanksi putaran ke-16, yang akan bertepatan dengan peringatan ketiga invasi Rusia ke Ukraina.
Sanksi juga dapat menargetkan industri energi dan maritim Rusia, yang bertujuan untuk melumpuhkan kemampuan perang Moskow. Sementara itu, Ukraina menghadapi serangan drone yang terus-menerus, dengan hampir 100 drone Rusia mencoba menembus pertahanannya, meskipun banyak yang dicegat atau dialihkan.