Indonesia
Gamereactor
berita
The Division 2

Ubisoft tidak ingin game mereka memiliki ending

Supaya lebih mudah jualan mungkin ya?

HQ

Ubisoft kembali menegaskan bahwa mereka akan merangkul dengan penuh bisnis model "game sebagai servis". Salah satu contoh terjelas dan terukses adalah The Division dan sekuelnya yang akan datang akan mendapatkan elemen online lebih banyak lagi dari pendahulunya.

Ubisoft berpendapat bahwa sebuah game tidak perlu "tamat" sama sekali. Hal ini disampaikan oleh Head of Ubisoft North America Laurent Detoc kepada Venture Beat.

"Pada kasus The Division, kami menambahkan gameplay. Pada kasus Rainbow Six: Siege, kami menambahkan konten. Dalam kasus Ghost Recon: Wildlands, kami membangun mode PvP enam bulan kemudian. Setelah Anda menambahkan sesuatu ke dalam pengalaman (bermain), orang-orang akan membicarakannya nanti. Setelah satu setengah tahun orang-orang mengatakan bahwa The Division berada dalam kondisi terbaik sejauh ini dan hal ini membantu untuk menambahkan lebih banyak pemain," ujarnya.

"Banyak orang yang telah memainkan The Division baru bermain setelah patch 1.4. Mereka melihat game tersebut berada dalam kondisi yang lebih baik. Ketika kamu melihat sentimen bergerak naik dari 30 ke 80, banyak pemain baru yang datang setelah ada perbaikan. Kini kami menugggu Division 2 dengan komunitas yang senang, saling berinteraksi, puas, dan mereka tak sabar menunggu sekuel ini," lanjut Detoc.

Trennya terus berlanjut. Game tidak tamat. Mereka tidak berhenti. Kami harus berkomitmen untuk memastikan bahwa mereka tidak berhenti. Ketika pemain mengerti hal itu, mereka akan bertahan," ungkapnya.

Kamu dapat membaca review tentang The Division di sini.

Apakah menurutmu video game harus memiliki ending yang jelas? Sampaikan pendapatmu di kolom komentar!

The Division 2
HQ

Terima kasih, WCCFTech

Teks terkait

0
The Division 2Score

The Division 2

REVIEW. Ditulis oleh Eirik Hyldbakk Furu

Sekuel yang sangat dinantikan ini jelas telah mengalami perkembangan dibandingkan dengan game originalnya, meski tetap memiliki kekurangan klasik untuk genrenya.



Loading next content