Indonesia
Gamereactor
berita

Pelajar AS menghadapi kekurangan laptop dalam jumlah banyak

Dengan banyaknya siswa yang melakukan pembelajaran dari jarak jauh, penjualan laptop sudah bak kacang goreng.

HQ

Tanah Kebebasan sedang menghadapi sebuah permasalahan pendidikan yang aneh tapi berpotensi memberikan efek besar dimana laptop, khususnya Chromebook, memiliki tingkat permintaan tinggi ketika sekolah-sekolah habis-habisan dalam memberikan pembelajaran jarak jauh sebagai akibat penularan Covid-19 yang mendunia. Hal ini juga tidak dibantu oleh pandemi yang menyebabkan penutupan banyak pabrik laptop Cina.

Menurut Axios, sebuah outlet berita yang memiliki spesialisasi, angka penjualan telah meningkat dimana tidak ada batas atas untuk setiap minggunya sejak bulan Maret, dan terus sampai ke tanggal 10 Agustus, 24 dari 28 model Chromebook terjual habis di Best Buy.

Axios juga meminta bantuan pada Acer America, yang telah meminta bantuan dari pemerintah California dan Nebraska sehubungan dengan pembelian "ratusan ribu perangkat baru." ditanya mengenai apakah akan ada cukup Chromebook untuk mendukung pembelajaran jarak jauh, dan jawabannya adalah: "Mendekati pun tidak".

Hal ini terjadi walaupun perusahaan tersebut menggunakan jasa pengiriman udara yang menghemat waktu setidaknya tiga minggu, tetapi tetap saja, sepertinya akan memakan waktu berbulan-bulan untuk memenuhi permintaan tersebut.

Untuk lebih menambah masalah, koneksi internet di Amerika kurang bagus dibandingkan dengan standar Eropa, membuat pendidikan online semakin sulit. Dan dengan sekolah-sekolah yang mulai meminjamkan laptop-laptop pada para siswa di bulan Maret, sumber daya pada saat ini sudah tidak tersedia.

Pelajar AS menghadapi kekurangan laptop dalam jumlah banyak


Loading next content