Indonesia
Gamereactor
review
This is the Police 2

This is the Police 2

Jack Boyd telah kembali, dengan permasalahan yang baru...

HQ
HQ

Kami menikmati This is the Police, mungkin melebihi banyak orang. Kami tersedot ke dalam cerita Jack Boyd dan korupsi yang melanda Freeburg. Game tersebut memang tidak sempurna dan kami akui bahwa ia memang terkadang terlalu monoton, terutama di bagian akhir. Tapi kami tetap saja suka. Untuk sekuelnya sendiri, Weappy selaku developer menjanjikan bahwa akan ada lebih banyak drama polisi dengan variasi gameplay yang lebih luas. Kini, setelah menghabiskan beberapa jam melakukan patroli di kota yang baru, kami sudah siap menuliskan laporannya.

Jika kamu sudah pernah memainkan game pertama, kamu mungkin tahu bahwa game ini menitikberatkan fokusnya pada cerita. Aspek tersebut pun semakin ditingkatkan, mungkin sebanyak 110% di This is the Police 2. Jack Boyd sedang dalam pelarian setelah apa yang terjadi di Freeburg. Lalu, ia pun berakhir di sebuah kepolisian berbeda di kota yang baru. Ceritanya sendiri kebanyakan diceritakan melalui cutscene gambar dan animasi. Gaya visual yang khas ini juga didukung oleh performa pengisi suara yang mumpuni. Ceritanya sendiri tak terlalu menarik, bahkan agak kurang logis.

Sama seperti pendahulunya, This is the Police 2 adalah simulator polisi yang resik dan terpoles rapi, walaupun kini Boyd tak lagi menjadi yang paling berwenang. Ini artinya segala hal yang berhubungan dengan kepolisian harus dievaluasi dan berbagai keputusan sulit harus dilakukan. Contohnya, jika salah satu petugas gugur, maka koleganya akan ingin hadir di pemakamannya. Hal ini akan membuat mereka tak bisa banyak bekerja di hari itu, yang membuat jumlah personel pun menipis. Kamu bisa menolak izin mereka untuk melayat, namun suatu saat nanti bisa saja mereka tak mengikuti perintahmu. Kamu harus bisa menyeimbangkan antara kemanusiaan dan efisiensi. Game ini sendiri memiliki banyak cutscene, interogasi dan investigasi, serta keputusan strategis dan aksi taktis. Banyak aspek yang masih mengadopsi dari game pertama, tapi dari segi taktis, game ini hadir dengan sesuatu yang baru.

Ini adalah iklan:

Misi yang tersedia dengan jelas terpampang pada map. Tak seperti panggilan normal, kamu bisa menjalankan misi ini kapan saja, asal sebelum jam kerja berakhir pada pukul 1 dini hari. Di sini sangat penting untuk memastikan bahwa kamu mengirim polisi yang tepat dalam hal kemampuan dan perlengkapan. Kalau tidak, misi bisa saja selesai dengan cepat. Peraturan dasar yang ada di game Xcom hadir di sini, yaitu mengontrol unit secara turn-based dengan gol mengalahkan semua musuh dan memenuhi objektif lainnya. Tak peduli kemampuan dari polisi yang ada, begitu juga dengan pengalaman dan perlengkapannya, sangat penting untuk bergerak dengan cerdas. Setiap kali seorang polisi (atau polwan) berhasil menyelesaikan sebuah misi, maka statusnya akan meningkat dan ada kemampuan yang mungkin bisa dipilih. Tapi, kalau kamu menaruh seorang polisi negosiator di tengah baku tembak, maka bisa saja ia mati dan benar-benar hilang sama sekali.

This is the Police 2

Dalam mempersiapkan diri menghadapi bahaya, cukup sulit memprediksinya karena kamu tidak tahu peralatan apa yang akan berguna. Untungnya, kamu bisa menukarkan berbagai hal seperti rokok atau makanan kaleng kepada para saksi dan kalau kamu beruntung, mereka bisa memberikanmu informasi yang berharga, seperti bagaimana informasi patroli penjaga mafia, jumlahnya berapa, dan seterusnya.

Meski begitu, kami merasa selalu dirugikan dalam setiap langkah, sama seperti di iterasi sebelumnya. Apapun pilihan yang kami buat, biasanya akan ada konsekuensi buruk yang menimpa. Tentu, semuanya memiliki konsekuensi, tapi di game seperti ini, kami ingin ada perasaan kemenangan yang bisa didapatkan.

Ini adalah iklan:

Misalnya, tak peduli berapa hari kami memberikan cuti bagi si pecandu alkohol, ia terus saja bekerja dalam keadaan mabuk dan mengacaukan setiap tugas yang kami delegasikan. Tak hanya berhadapan dengan keadaan yang sulit terus-menerus, sekuel ini juga terasa agak random. Kami bisa mendapatkan tiga tugas dan hanya memiliki dua skuad, kami pun melewatkan satu tugas yang kami anggap paling tidak penting. Tapi ternyata dua tugas yang kami pilih adalah panggilan palsu. Sekali lagi, kami sadar bahwa hidup bisa saja berjalan seperti ini, tapi mendapatkan kerugian akibat melakukan hal yang logis membuat pengalaman bermain game ini berkurang.

This is the Police 2

Secara grafis, This is the Police 2 sangat mirip dengan pendahulunya. Gaya kartun yang mengandalkan kontur dan warna ini bekerja dengan baik dan presentasi dari menunya sangat brilian. Cutscene yang ada bervariasi antara gambar dan animasi. Soundtrack dari game ini juga mantap, dengan sirine bercampur dengan radio polisi, serta jazz swing yang bisa didengarkan ketika kamu berada di kantor. Performa aktor suaranya juga bagus, dengan beberapa mendekati kesempurnaan. Jon St. John yang legendaris (Duke Nukem) berperan sebagai Boyd sekali lagi dan walaupun ia bukan yang terbaik, ia tetap menghibur dan lucu untuk didengar.

This is the Police 2 pada dasarnya sangat sama dengan pendahulunya, sebuah game yang kami nikmati di masanya. Meski begitu, kami berharap Weappy lebih fokus kepada beberapa masalah yang ada di game pertama. Namun, mereka malah memutuskan untuk memberikan berbagai lapisan baru dan membuatnya lebih kompleks. Cutscene yang sangat panjang juga membuat tempo bermain menjadi tak seimbang dan terkadang kami ingin melewatkan percakapan penting karena sudah capek mendengarkan percakapan panjang selama 7 menit. Jika kamu benar-benar menikmati game pertama, kamu pasti bisa sedikit menikmati sekuelnya. Tapi bersiaplah untuk hal-hal yang sama dan tambahan yang membuat kamu mengernyitkan dahi.

HQ
06 Gamereactor Indonesia
6 / 10
+
Presentasi yang baik. Performa Jon St. John yang bagus sebagai Jack Boyd. Beberapa mekanik gameplay yang menyenangkan.
-
Kekurangan variasi yang berarti. Mekaniknya terlalu kompleks. Cerita yang melelahkan. Terasa terlalu acak.
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait



Loading next content