Indonesia
Gamereactor
review
The Great Ace Attorney Chronicles

The Great Ace Attorney Chronicles

Bergabung bersama leluhur dari Phoenix Wright dalam sepasang jalinan kisah untuk pertama kalinya dalam bahasa Inggris.

HQ
HQ

Fans dari Ace Attorney telah dibiarkan menunggu sejak 2015 untuk memainkan kedua game The Great Ace Attorney, sebuah spinoff berlatar Jepang pada periode Meiji atau Era Victoria Inggris, di mana kamu bermain sebagai leluhur dari sang protagonis seri ini, Phoenix Wright. Sekarang, enam tahun sejak game pertama dirilis, kita langsung dihidangkan keduanya, dengan sentuhan baru untuk Nintendo Switch, PC, dan PS4 dalam satu paket berjudul The Great Ace Attorney Chronicles. Bagaimana dua dalam satu ini menandingi game lain dalam serialnya, juga pada spinoff lain? Apakah patut ditunggu? Mari kita cari tahu.

Di antara dua game terdapat pemeran utama yang menawan, sang protagonis Ryunosuke Naruhodo, sang asisten Susato, dan sahabatnya Kazuma, serta duo detektif Herlock Sholmes dan Iris Wilson (berdasarkan Sherlock Holmes dan Doctor Watson) juga sang jaksa Barok van Zieks. Terdapat juga pemeran pembantu yang berkesan, dan terhubungnya keseluruhan cerita dari dua game tersebut. Serial The Ace Attorney dikenal akan pemeran-pemerannya yang mengesankan serta komikal, dan kedua game ini tidak berbeda dalam hal tersebut. Dengan animasi yang semakin memukau apalagi dengan adanya motion capture.

Seperti game Ace Attorney pada umumnya, kedua judul dari The Great Ace Attorney Chronicles menitik-beratkan pada cerita dengan dialog yang banyak. Kisah dalam kedua game linear, meminta pemain untuk menginvestigasi , menginterogasi, memeriksa, memastikan, dan membuat keputusan untuk berprogres. Dalam hal mekanik kedua game cukup mirip dan mengambil banyak dari game utama, cross-examination kembali hadir dengan mekanika multiple-witness seperti dalam Professor Layton vs. Phoenix Wright: Ace Attorney, serta pemeriksaan barang bukti menjadi lebih penting dari sebelumnya, mengharuskanmu untuk memutar dan zoom in pada masing-masing objek untuk menemukan rahasia.

Ini adalah iklan:

Joint reasoning merupakan mekanika baru dalam investigasi, di mana Naruhodo bekerja sama dengan Sholmes untuk membuat deduksi detektif, membuat kebenaran semakin terungkap. Berhubung game ini berat pada cerita, cukup sulit untuk mengulasnya tanpa spoiler. Sehingga komentar akan saya batasi secara general. Perlu diingat bahwa game ini dapat dimainkan tanpa harus memainkan serial lainnya terlebih dahulu, namun dengan adanya hubungan antara kedua game dalam seri ini, ada baiknya jika kamu memainkan The Great Ace Attorney: Adventures sebelum memainkan The Great Ace Attorney: Resolve.

The Great Ace Attorney Chronicles

Game pertama dari kedua judul ini, The Great Ace Attorney: Adventures menceritakan awal karir Naruhodo sebagai pengacara, termasuk debut anehnya dalam pengadilan Jepang dan petualangannya di London. Cerita kedua melanjutkan kisah dari game pertama, meski adanya penceritaan tidak kronologis yang cukup membingungkan.

Pemain disambut ke dalam mekanika permainan dengan lembut, ditawarkan sebuah tutorial, dan kontradiksi yang diharapkan dari pemain cukup jelas. Tingkat kesulitan terus meningkat seiring berjalannya permainan, meski saya tidak pernah mengalami game over. Saya cukup familiar terhadap serial ini, namun bagi pemain baru mungkin akan berbeda. Kedua game memiliki pengaturan agar game dapat berlanjut secara otomatis, memilihkan bukti dan lainnya untukmu jika kamu sudah terjebak.

Ini adalah iklan:

Mirip dengan Ace Attorney Investigations: Miles Edgeworth, tiap kasus dalam game berkontribusi pada plot utama yang lebih luas, namun ada yang berbeda dengan kedua judul baru ini. Terdapat banyak cerita yang menggantung di akhir dari Adventures yang akhirnya terjawab di Resolve. Semua investasi waktumu pasti terbayarkan, meski memang cukup lama. Game ini lebih berkesan jika dimainkan keduanya - bisa dibayangkan betapa jengkelnya pemain jika digantungkan dengan akhir dari game pertama saja.

Meski memang keduanya bisa dibilang masih dalam satu judul yang besar, perlu diingat bahwa kasus-kasus awal di Resolve menghadirkan cukup banyak karakter minor yang kembali. Meski masuk akal secara plot, namun bisa terasa cukup aneh bagi para pemain terutama dengan kembalinya musik dan lokasi lama. Namun musik dan grafik tetap sangat mengagumkan, dengan aransemen orkestra terbaik - hanya Professor Layton vs. Phoenix Wright: Ace Attorney yang mendekati - dan latar belakang yang cerah walau beberapa tekstur tidak dalam resolusi terbaik.

Secara keseluruhan, apakah The Great Ace Attorney Chronicle patut dinantikan? Dibandingkan dengan game lain dari serialnya, game ini menawarkan latar yang unik, cerita yang berdiri sendiri, mencakup hingga sepuluh babak dari tiap game daripada empat atau lima babak masing-masingnya meski trilogi original memiliki narasi yang menyeluruh. Cocok bagi para pemain baru dikarenakan kisahnya yang berdiri sendiri, namun veteran dari seri ini juga mendapatkan pengalaman yang menyegarkan.

The Great Ace Attorney ChroniclesThe Great Ace Attorney Chronicles
The Great Ace Attorney Chronicles
09 Gamereactor Indonesia
9 / 10
+
Paket yang bagus dengan dua game dalam satu bundel. Cerita berkelanjutan yang hebat. Pendekatan segar dari mekanika yang ada.
-
Ceritanya bisa sedikit rumit. Penggunaan ulang aset kentara. Port dari 3DS, membuat beberapa tekstur terlihat kasar.
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait

0
The Great Ace Attorney ChroniclesScore

The Great Ace Attorney Chronicles

REVIEW. Ditulis oleh Jack Oxford

Bergabung bersama leluhur dari Phoenix Wright dalam sepasang jalinan kisah untuk pertama kalinya dalam bahasa Inggris.



Loading next content