Indonesia
Gamereactor
review
Table Manners

Table Manners

Game ini menghadirkan kencan pertama yang kocak, tetapi apakah cocok untuk kencan berikutnya?

HQ
HQ

Menyalakan lilin, menuangkan minuman, memesan makanan - hal-hal ini seharusnya adalah bagian paling sederhana dari kencan manapun. Akan tetapi di Table Manners, sebuah simulator kencan berbasis fisika, dapat mengubah tugas sederhana ini menjadi sebuah pekerjaan berat. Game terbaru dari Echo Chambers Games ini menugaskanmu untuk mengontrol sepasang tangan dan berjuang melalui kontrol yang letoy untuk menyelesaikan sejumlah tugas dan memberi perhatian kepada teman kencanmu dalam batas waktu tertentu. Resep untuk bencana ini tentu saja memiliki momen-momen komedi, tetapi secara umum kami terganggu oleh banyaknya kelemahan.

Seperti yang telah disebutkan, tujuan dari masing-masing stage di Table Manners adalah menjaga teman kencanmu merasa nyaman. Perasaannya terpampang pada sebuah garis di sudut kanan atas. Garis ini akan berubah-ubah tergantung dari seberapa efisien kamu menyelesaikan permintaan seperti menyuapi mereka makanan atau menuangkan minuman. Ketika kamu berusaha dan menjatuhkan benda-benda dari meja serta membakar semuanya, teman kencanmu perlahan akan hilang kesabaran dengan mengambil ponsel atau melotot kepadamu dengan tangan bersilang. Kamu akan diberikan nilai bintang berdasarkan performa kamu di setiap kencan dan penting bagimu untuk memberi kesan baik karena kencan dan restoran berikutnya dikunci berdasarkan jumlah bintang.

Buku di atas mejamu berguna untuk memilih level dan di dalamnya terdapat enam restoran berbeda, masing-masing dengan ciri khasnya sendiri. Terdapat sebuah restoran sushi yang memiliki conveyor belt dan mengharuskanmu menggunakan sumpit untuk menyajikan daging matang dan sayuran. Lalu ada restoran di dek kapal yang akan membawamu ke meja lain ketika terkena ombak. Variasi yang ada di sini mencegah permainan menjadi hambar dan menarik untuk melihat motif apa yang akan dijelajahi selanjutnya.

Ini adalah iklan:
Table Manners

Menguasai kontrol adalah perjuangan terbesar yang harus kamu hadapi di Table Manners. Kamu menggunakan tombol W dan S untuk menaikkan dan menurunkan tanganmu. Jika posisimu terlalu rendah, sebagai contoh, kamu berisiko menyapu barang di depanmu. Menahan tombol kanan mouse digunakan untuk memiringkan objek dan hal ini perlu waktu untuk membiasakan diri karena jika kamu melepasnya secara tak sengaja, kamu bisa menjatuhkan barang yang kamu pegang. Kontrol ini, dikombinasikan dengan batas waktu, membuat segalanya menjadi terasa kacau karena kami selalu di ambang bencana.

Kondisi yang sudah intens ini ditambah lagi dengan banyaknya bug yang sering muncul. Kami menemukan bahwa tangan kami sering terjebak di meja dan terkadang mengambil sebuah objek dapat membuat seluruh benda di meja bertaburan ke udara. Kami dua kali menemukan sebuah bug yang tidak mengizinkan kami melewati atau mengulang sebuah stage dan kami harus mengulang gamenya. Masalah ini seringkali membuang waktu kami dan menyebalkan jika kami harus mengulang lagi sebuah stage karena kesalahan teknis dari game ini.

Table MannersTable Manners
Ini adalah iklan:

Kamu bisa menenangkan diri setelah sebuah kencan melalui app Bundlr (sebuah tiruan Tinder) dan menuju DM dari beberapa kontak yang cocok. Di sini kamu bisa memilih untuk memberikan lelucon, berbasa-basi, atau mencoba menggoda seseorang. Kegiatan ini memberikan beberapa tanggapan yang kocak. Masalahnya di sini adalah semua ini terasa tidak berguna. Tidak ada kelebihan yang diberikan jika kamu mengobrol dengan kencanmu. Bahkan, terkadang situasi menjadi lebih runyam jika mereka memutuskan untuk memblokmu selamanya. Beberapa tanggapan yang kami dapatkan terasa tidak masuk akal pula. Kami ingat seorang teman kencan memberitahu kami bahwa kami membuatnya mual tetapi masih ingin bertemu dengan kami setelahnya.

Selain itu, terdapat hanya sedikit model karakter yang bisa kamu kencani dengan beberapa fitur acak yang membedakan mereka. Kamu juga hanya mengingat sekitar lima variasi bio di profil Blundr. Kamu juga dijamin mendapatkan sebuah kecocokan di setiap orang yang kamu geser ke kanan dan tidak ada cerita untuk menunjukkan motivasi dari petualangan pemain di app itu. Seluruh bagian dari Table Manners ini terasa kurang dikembangkan dan kami berharap developer memberikan lebih banyak waktu mengembangkannya menjadi sesuatu tambahan yang hebat.

Dengan bug yang sering muncul dan kontrol membuat frustrasi, kekacauan di Table Manners gagal membuat kami tertarik untuk lebih dari segelintir teman kencan. Kami merasa bug dari gameplay sering mencurangi kami dan interaksi di dalam app Blundr terasa tidak berguna dan tanpa arah. Meski kami merasa beberapa restoran memberikan beberapa ide menyenangkan dan gaya visualnya cerah dan menawan, kami merekomendasikan kamu untuk menggeser ke kiri game yang satu ini.

HQ
04 Gamereactor Indonesia
4 / 10
+
Beberapa restoran yang menyenangkan, awalnya menghibur.
-
Bug dan kontrol menantang membuat frustrasi, tidak dapat membangun momen di awal kencan.
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait

0
Table MannersScore

Table Manners

REVIEW. Ditulis oleh Kieran Harris

Game ini menghadirkan kencan pertama yang kocak, tetapi apakah cocok untuk kencan berikutnya?

0
Table Manners

Table Manners

PREVIEW. Ditulis oleh Sam Bishop

Dunia perkencanan kini lebih sulit untuk dijalani.



Loading next content