Indonesia
Gamereactor
teks gadget

Sony Xperia 1 II - Review

Sony kembali dengan sebuah ponsel flagship baru yang menawarkan sejumlah fitur berkualitas tinggi.

HQ

Saya akan meninggalkan sopan santun di luar dan membuka dengan mengatakan seberapa saya menyukai bentuk dari Sony Xperia 1 II (dibaca "one mark two" ya). Ini adalah hal kesan pertama saya ketika mengeluarkannya dari kotak, dan setelah dua minggu penggunaan, itu masih menjadi hal favorit saya terhadap handset baru dari Sony ini. Ia panjang, lebih panjang dan lebih sempit dibandingkan dengan iPhone 8 Plus yang saya kenal baik. Meski di awal ponsel ini membuat saya penasaran, pada akhirnya saya benar-benar jatuh cinta.

Unit ini memiliki bobot yang pas, efek sampingan dari dimensinya yang ramah wide-screen. Ia berbobot 181 gram, cukup baik dan tidak terlalu berat. Akan tetapi, terlindung di dalam cangkang yang elegan ini terdapat sebuah smartphone berfitur penuh yang melakukan segala hal yang saya inginkan bahkan lebih, dengan fitur-fitur kamera hebat, perangkat lunak mudah diakses, dan performa kuat ketika bermain game.

Xperia 1 II memiliki dimensi 166x72x7,9mm dengan bentuk yang mungkin memancing perdebatan. Saya sangat menyukai desainnya yang bersudut karena terasa seperti menggenggam ponsel zaman dulu, tetapi saya melihat kemungkinan orang untuk solusi yang lebih kompak. Sebagai contoh, panjangnya memang terkadang membuatnya sulit untuk disimpan dengan aman ketika dibawa, ia terus meluncur keluar dari kantung saya ketika berkendara. Tentu saja, jika kamu ingin membawanya di dalam tas atau dompet, kamu tidak akan menemukan masalah seperti itu.

Sony Xperia 1 II
Ini adalah iklan:

Xperia 1 II diperkuat oleh Android 10 dan sebuah prosesor Qualcomm Snapdragon 865 dengan 8GB RAM, tetapi yang paling menarik adalah layarnya. Dengan display 6,5" 4K OLED yang indah, kamu mendapatkan variasi warna yang banyak ketika menonton video, dengan kehitaman dalam dan HDR. Meski ia tidak menawarkan layar 90Hz yang ditawarkan rival premiumnya, ia masih tetap mempesona (dan fitur motion blur juga menunjang refresh rate 60Hz tersebut). Terlebih lagi, karena kamera depannya tersembunyi di bezel atas, tidak ada gangguan punch hole di sana. Saya akan membahas kameranya nanti, tetapi dalam hal gaming dan menonton film, aspect ratio 21:9 membuat Xperia 1 II sebuah penawaran yang sangat menggiurkan.

Saya berhasil menyinkronkan ponsel ini ke sebuah controller DualShock 4 dan menggunakan sebuah klem untuk menahan handset itu ketika saya bermain Fortnite (saya telah memainkan game itu di banyak platform sehingga menjadi alat perbandingan yang bagus). Saya tidak ingin sekonyong-konyong berkata bahwa Xperia 1 II memberikan saya keuntungan karena sampel dari permainan yang dimainkan terlalu kecil, tetapi sudut pandang lebar yang ditawarkan layarnya memberikan saya pandangan yang lebih baik atas apa yang terjadi. Frame rate yang stabil juga memberikan pengalaman mulus dan saya kompetitif di semua permainan yang saya mainkan (sebelumnya tidak selalu begitu). Terdapat pula pilihan untuk menyambungkan PS4 milikmu dan bermain game konsol secara remote. Meski sulit untuk melihat bola ketika memainkan FIFA 20, contohnya, lag input cukup minimal bagi kami untuk memainkan sesuatu yang tidak membutuhkan presisi ekstrem dan ketepatan setajam silet.

Sony Xperia 1 IISony Xperia 1 II

Menonton video juga menyenangkan berkat kualitas dari layar dan profil CinemaWide 21:9. Jika kamu mencari sebuah perangkat untuk menonton film ketika kamu sedang duduk di kereta api dalam sebuah perjalanan panjang, kamu tidak bisa mendapatkan yang jauh lebih baik dari ini. Ponsel ini mendukung Dolby Atmos dan teknologi motion blur yang sempat disebutkan membantu menciptakan gambar yang jernih. Begitu juga dengan gambar-gambar yang kamu jepret sendiri, mereka terlihat hebat di display OLED.

Ini adalah iklan:

Kini saya bisa dengan elegan bergeser membahas kamera. Terdapat fitur auto-focus keren yang mendeteksi gerakan mata hewan atau manusia, dan hasilnya impresif. Jika kamu mencari sebuah ponsel dengan kamera berkualitas, tak perlu jauh-jauh mencari, ponsel ini memiliki tiga lensa 12mp yang tersimpan di belakang handset (16, 24, dan 70mm) dengan kemampuan mengambil gambar dalam 20fps via burst shooting. Bahkan, perangkat ini hadir dengan sejumlah fitur yang akan memuaskan pencinta fotografi, termasuk kemampuan untuk merekam dalam 4K HDR (pada 24, 25, 30, dan 60fps) begitu juga sensor kontrol manual untuk sensitivitas, shutter speed, dan white balance (di antara lainnya). Perangkat lunaknya juga bagus dan meski saya bukanlah seorang fotografer pro yang tahu bagaimana semua perangkatnya bekerja, saya mendapatkan sejumlah jepretan bagus.

Sony Xperia 1 IISony Xperia 1 II

Kamera adalah penting bagi sebagian orang, tetapi audio menjadi bagi beberapa yang lain. Inilah area lain yang performanya juga impresif. Pertama-tama, setelah beberapa tahun menggunakan headset nirkabel dan lightning adapter, menyenangkan untuk memiliki pilihan menggunakan sebuah jack headphone (menyadarkan saya bahwa ini adalah sebuah fitur lama yang saya rindukan di iPhone). Terlebih lagi, Sony tidak menahan diri dari sisi speaker, dengan speaker stereo yang bagus di bagian depan handset. Tentu saja, saya tidak merekomendasikan kamu mendengarkan musik dengan cara itu kecuali tidak ada cara lain, tetapi ini sangat bisa diterima dan sudah cukup untuk mendengarkan podcast atau apapun. Para audiophile mungkin bisa menikmati 360 Reality Audio, solusi audio Sony keren yang membawamu ke dalam pengalaman auditori yang luar biasa. Saya mendengarkan banyak musik baik di Bose SoundLink yang lebih tua dan Sony WH-1000XM3s yang lebih baru, dan saya tidak punya keluhan sama sekali. Jika kamu adalah penggemar berat musik dan ponselmu adalah bagian dari sistem itu, Xperia 1 II memiliki banyak hal yang ditawarkan.

Tentu saja, terdapat sejumlah fitur tambahan yang ingin kamu ketahui. Sebagai contoh, daya tahan baterainya bagus berkat baterai 4000mAh (bertahan dua hari untuk setiap pengisian) dan terdapat pengisian nirkabel bagi mereka yang menginginkan. Ada sebuah sensor sidik jari (tetapi tidak ada pengenalan wajah). Handset ini memiliki ruang penyimpanan 256GB dan bisa diperluas lebih jauh sebesar 1TB berkat dukungan microSDXC. Ia juga siap untuk 5G (meski tidak di AS, jadi camkan itu). Ia bahkan tahan air, demikian saya diberitahu. Akhirnya, ada fitur multi-window yang memungkinkan kamu membuka dua jendela secara bersamaan di layar, yang merupakan fitur bagus jika kamu suka multitasking.

Ada banyak hal yang saya sukai tentang Xperia 1 II, tetapi bagi saya semuanya kembali ke layarnya yang panjang. Ia bagus untuk scrolling, jadi jika kamu adalah pengguna Twitter atau Reddit, kamu akan diuntungkan di sini. Perangkat ini juga bagus jika kamu benar-benar ingin menggunakannya tak hanya sekadar menelpon, seperti gaming, menonton film, dan mendengarkan musik. Bahkan, kualitas panggilan telponnya merupakan salah satu aspek yang kurang impresif, dengan klik kecil yang menyebalkan di latar kapanpun kualitas sinyal menurun. Ini bukan sebuah masalah besar dan jika kamu tidak hidup di rawa-rawa seperti saya, masalah sinyal bukanlah sesuatu yang sering ada. Rintangan terbesarnya mungkin ada pada harga. Dengan harga Rp20 jutaan, Sony Xperia 1 II tidaklah murah. Ia memang merupakan ponsel yang hebat dalam hampir segala aspek dan saya menyukainya mulai dari kamera sampai dengan desain bersudutnya yang berani. Ia memang bukan untuk semua orang, mengingat harga dan dimensinya, tetapi saya sangat menyukai ponsel ini dan saya tidak berniat untuk mengembalikannya.

Sony Xperia 1 II
09 Gamereactor Indonesia
9 / 10
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait

0
Sony Xperia 1 II - Review

Sony Xperia 1 II - Review

TEKS GADGET. Ditulis oleh Mike Holmes

Sony kembali dengan sebuah ponsel flagship baru yang menawarkan sejumlah fitur berkualitas tinggi.



Loading next content