Indonesia
Gamereactor
review
Solo: Islands of the Heart

Solo: Islands of the Heart

Lakukanlah sebuah perjalanan refleksi diri di Solo: Islands of the Heart, mengeksplorasi hubungan masa lalumu.

HQ
HQ

Telah menjadi perdebatan yang sangat lama untuk mengerti dan mengukur rasa cinta. Akan tetapi kenyataannya, perasaan itu memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda, karenanya, itu tidak bisa didefinisikan dengan mudah. Bagi sebagian orang, itu hanyalah sebuah reaksi kimia yang mendorong hasrat primitif untuk bereproduksi, akan tetapi, di sisi lain, itu lebih seperti sebuah konsep dari dalam dongeng, melihat orang mencari tanpa lelah cinta sejati mereka. Satu penjelasan yang lebih akurat mengenai emosi yang sangat kuat tersebut datang dari LeAnn Rimes, yang menyanyikan lirik yang mengatakan bahwa sebagian orang mengatakan cinta adalah sebuah sungai, yang menyiratkan bahwa itu serumit aliran air yang sangat kuat yang meliuk-liuk. Penjelasan ini memang cukup mendekati, dan game terbaru dari Merge Games, Solo: Island of the Heart, menyuguhkan sebuah representasi yang juga mengesankan dan menggambarkan cinta sebagai sebuah lautan yang terus bertambah besar yang berpotensi menelan semua yang menghalangi jalannya, jika seseorang tidak bisa sejak awal mencintai dirinya sendiri.

Solo: Islands of the Heart adalah sebuah game puzzle single-player, menempatkan para pemain dalam posisi sebagai seorang karakter dalam perjalanan mereka sepanjang pulau-pulau yang penuh warna ini, dalam usaha mereka untuk bisa memahami hubungan mereka di masa lalu. Sepanjang cerita yang relatif singkat ini, terbentang tiga buah pulau yang bisa diselesaikan selama kurang lebih empat jam, kamu akan menemukan puzzle-puzzle unik, makhluk-makhluk penampakan hantu, dan bahkan Totems yang membuat penasaran yang memberikan pertanyaan yang dalam dan bersifat pribadi yang mendorong pemainnya untuk bisa lebih memahami dirinya sendiri.

Pada awal dari game ini, para pemain harus menyesuaikan seakurat mungkin diri mereka dengan karakter dalam game dengan memilih jenis kelamin dan orientasi seksual, sebelum memilih sebuah desain yang bisa dimainkan. Bagi mereka yang penasaran, Solo memang menawarkan kemampuan untuk memilih secara non-binary untuk jenis kelamin dan orientasi mereka. Setelah ini diselesaikan, pemain langsung bisa masuk dan memulai perjalanan dalam penerimaan-diri mereka.

Ini adalah iklan:
Solo: Islands of the Heart

Berbasis di sebuah kepulauan, cerita Solo menuntut pemain untuk memecahkan puzzle-puzzle yang sederhana tetapi cerdik di saat mereka menaiki Totem yang aneh. Tantangan-tantangan ini menuntut pemain untuk memindahkan blok-blok, menemukan sebuah penyelesaian untuk puzzle lingkungan yang ada. Misalnya, kamu mungkin perlu menaiki di sebuah permukaan vertikal yang terlalu curam untuk dipanjat, akan tetapi jika kamu menempatkan blok-blok dalam posisi tertentu, kamu bisa melewati permasalahan tersebut dengan mudah. Untuk ketersediaan blok-blok tersebut, Solo menawarkan sedikit variasi, yang bisa diimplementasikan dalam berbagai cara. Di sana ada block standar 1x1 yang bisa dinaiki, fan block yang bisa memindahkan blok-blok yang lain dan juga memindahkan dirinya sendiri, extending block, yang menciptakan sebuah platform jika sudah stabil, dan yang terakhir sticky block yang bisa ditempatkan di permukaan vertikal. Masing-masing blok tersebut berinteraksi dengan satu sama lain dengan cara yang pada awalnya sulit dimengerti, seperti fan yang bisa digunakan sebagai platform dan bukan hanya sebuah mekanika untuk mengangkat.

Untuk memindahkan blok-blok ini ke posisi yang diinginkan, pemain harus mengenal skema kontrol Solo yang sederhana, yang membuat game ini bisa diakses oleh semua umur. Di PS4, stik sebelah kiri digunakan untuk bergerak, dan yang kanan terhubung dengan kamera. X digunakan untuk berinteraksi, yang artinya semua dari memulai percakapan sampai mengambil blok, dan segitiga memiliki fungsi untuk memutar kotak-kotak dan membuka inventory, Lingkaran digunakan untuk mendekati atau menjauh dari sebuah interaksi. Tombol Kotak membuka parasut, sebuah peralatan unik yang membuat pemain bisa meluncur dalam jarak dekat dan L2 untuk mekanika Magic Wand, yang membuat pemain bisa memindahkan blok-blok dengan lebih efektif, tanpa harus berada di dekatnya. Peralatan ini diberikan segera setelah memulai pulau yang pertama dan merupakan mekanika yang lebih penting untuk dikuasai, karena tanpanya, beberapa puzzle tidak bisa diselesaikan. Terakhir, R2 membuat pemain bisa berlari, membuat pergerakan antar pulau jauh lebih mudah.

Solo: Islands of the Heart
Ini adalah iklan:

Di samping bergerak dalam ceritanya dengan menemukan Totem di ketiga pulau tersebut, para pemain bisa membantu hewan-hewan yang bersahabat dalam side-quest mini. Itu bisa berupa apapun mulai dari membawakan hewan tersebut makanan tertentu, sampai membantunya melewati daerah yang berbahaya untuk bisa sampai ke rumah. Semua ini tidak memberikan reward apapun, walaupun bisa membuat hatimu terasa hangat, terutama karena kamu bisa membelai hewan tersebut setelahnya, yang hasilnya bisa membuatmu tersenyum lebar sebelum ia mengikutimu ke mana-mana. Jika kamu tidak begitu menyukai side-quest, kamu jelas bisa hanya mengikuti ceritanya dengan secara konstan menemukan setiap totem yang tersebar di seluruh dunianya. Seperti yang disebutkan secara singkat sebelumnya, Totem-Totem ini menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang memaksakan sebuah refleksi diri, seperti apakah kamu merasa bahwa waktu membunuh hasratmu dalam hubunganmu sebelumnya; pemain didorong untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini seakurat dan sejujur mungkin, walaupun menjawabnya dengan cara apapun yang kamu suka tidak akan mengubah jalan ceritanya, walaupun kamu akan berbohong pada dirimu sendiri. Kemampuan untuk menentukan pilihanmu sendiri ini memberikan game ini sistem cabang ceritanya sendiri. Walaupun hanya ada dua ending alternatif.

Salah satu cara lain untuk menghibur dirimu dengan playthrough Solo adalah dengan mencari lembaran-lembaran musik yang tersedia, yang bisa dimainkan dengan gitar yang bisa dipanggil dengan menekan D-Pad, bisa dioperasikan dengan menekan kembali D-Pad, di mana tekanan pada setiap tombol memainkan nada yang berbeda. Setelah satu dari empat buah lagu pendek dimainkan dengan benar, game ini akan berubah baik itu dengan membawa hujan dan bukan matahari, atau dengan berganti antara art style monokrom dan berwarna. Hanya inilah yang bisa dilakukan dengan gitar tersebut, walaupun bisa memperkuat solo dengan menghadirkan mekanika baru yang menarik.

Solo: Islands of the Heart

Yang terakhir, ada baiknya melihat desain seni dan suara dalam Solo: Island of the Heart, yang menggunakan skema warna-warna hidup yang cocok dengan desain persegi yang bergaya surealis, yang membuatnya seperti pulau mimpi yang tersebar dengan arsitektur yang tak lazim dan sifatnya yang aneh. Di sisi lain, suaranya menggambarkan bagaimana game ini berjalan dengan sempurna. Di sepanjang jalan, irama mellow terdengar tanpa terasa berlebihan maupun mengancam. Ini supaya para pemain bisa masuk ke dalam petualangan mereka dan menyerap pengalaman tanpa merasa dikuasai stres atau emosi negatif lainnya. Pada akhirnya, kombinasi dari desain seni dan suaranya menjadikan sebuah game yang selalu terasa membawa kehangatan dan ketenangan untuk kita menghabiskan waktu, walaupun itu hanya untuk waktu yang singkat.

Secara keseluruhan, Solo: Island of the Heart adalah sebuah game puzzle menyenangkan dengan narasi yang didesain dengan cara yang tidak biasa yang memberikan pemain sebuah kesempatan untuk melihat lebih dalam ke masa lalu dan mulai menerimanya. Di samping beberapa permasalahan sulit dan tema dewasa yang kadang-kadang muncul, ini adalah sebuah pengalaman menyenangkan bagi semua umur.

08 Gamereactor Indonesia
8 / 10
+
Puzzle menarik yang membutuhkan, solusi cerdik yang didukung oleh sebuah narasi penuh warna di sebuah dunia yang penuh kehidupan dan memiliki nuansa trance.
-
Panjangnya alur cerita adalah faktor pembatas utama karena menyebabkan setiap playthrough berlangsung selama sekitar empat jam, bahkan ketika kamu tidak memainkan petualangan sampingan apa pun.
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait

0
Solo: Islands of the HeartScore

Solo: Islands of the Heart

REVIEW. Ditulis oleh Ben Lyons

Lakukanlah sebuah perjalanan refleksi diri di Solo: Islands of the Heart, mengeksplorasi hubungan masa lalumu.



Loading next content