Indonesia
Gamereactor
review
Pokémon Sword/Shield

Pokémon Sword/Shield: The Crown Tundra

Kita kembali ke Galar Region untuk menjajal DLC kedua Sword dan Shield.

HQ
HQ

Setelah memainkan Isle of Armor, ekspansi pertama Pokémon Sword/Shield musim panas ini, perasaan saya sedikit campur aduk. Tentu, Wild Area baru yang bisa dieksplorasi cukup menyenangkan, begitu juga dengan beberapa Pokémon baru yang bisa ditangkap, namun cerita ekspansi ini terasa kurang 'dalam' dan saya pun dapat menyelesaikannya dalam beberapa jam saja. Dengan alasan inilah saya menurunkan tingkat ekspektasi saya soal DLC kedua titel ini, namun saya dengan senang hati melaporkan bahwa, setelah menghabiskan cukup banyak waktu dan menyelesaikannya, ekspansi kedua ini adalah sebuah langkah ke arah yang bagus.

Saat tiba di Crown Tundra, kamu akan menemui Peony, seorang mantan gym leader yang terlihat mirip sekali dengan Chairman Rose, dan anaknya yang sudah remaja, Peonia. Setelah merasa terkungkung di bawah sang ayah, Peonia memutuskan untuk berkelana sendirian dan meninggalkan kalian berdua menjelajahi sudut Galar Region yang diselubungi es. Area baru ini penuh dengan misteri dan rumor-rumor akan Pokémon legendaris, dan kamu dapat memilih untuk mencari apakah mereka sungguh fakta atau hanya fiksi belaka. Meskipun sangat singkat, hanya dua jam panjangnya, saya merasa bahwa cerita DLC ini lebih menarik karena ia terjun lebih dalam ke kisah pulau ini, dan tidak hanya didukung oleh sekumpulan quest repetitif seperti pendahulunya.

Menjalani sebuah quest untuk menangkap Pokémon legendaris di area ini adalah konsep yang menyenangkan, namun saya menemukan bahwa melacak makhluk-makhluk yang layaknya dewa ini cukup merepotkan. Untuk menangkap Cobalion, Terrakion, dan Virizion misalnya, saya harus mencari 50 set jejak kaki di tiga area berbeda, dan tidak ada variasi satu sama lain. Saya lebih senang saat mencari Pokémon Regi, karena saya diharuskan memecahkan teka-teki yang terkait dengan Pokémon untuk bisa mengakses tempat peristirahatan mereka. Tidak ada yang terlalu memusingkan, namun setidaknya mereka membuat saya harus berpikir dan tidak hanya melakukan tugas-tugas yang sifatnya repetitif.

Ini adalah iklan:

Ultra Beasts dari Sun and Moon dan Pokémon legendaris lainnya yang tidak ada di cerita dapat ditemukan dalam Dynamax Adventures. Fungsinya sama seperti battle-battle Max Raid, namun dalam Dynamax Adventures kamu harus lebih menyusun strategi untuk mempersiapkan diri menghadapi ancaman yang datang. Dengan bergabung bersama hingga tiga pemain lain, kamu harus bertarung melewati tiga battle Dynamax sebelum menghadapi Pokémon legendaris di ujungnya. Jika Pokémon tim-mu pingsan lebih dari empat kali, atau jika satu battle telah memakan lebih dari sepuluh ronde, kamu akan tersedot keluar dan harus mengulang dari awal lagi.

Pokémon Sword/ShieldPokémon Sword/ShieldPokémon Sword/Shield

Saat memasuki den, kamu dan tim-mu harus memilih satu di antara empat Pokémon yang ditentukan secara acak dan membentuk sebuah ensembel berimbang yang terdiri dari tipe-tipe berbeda. Anggota tim harus memberi suara akan jalur mana yang harus diambil di antara tiap pertarungan. Setiap jalur ini akan memberi tahu Pokémon tipe apa yang akan dihadapi selanjutnya dan kamu harus berhati-hati dalam memilih tipe yang akan dapat dikalahkan oleh tim-mu. Bahkan jika secara personal kamu unggul melawan Pokémon selanjutnya, memilih lawan tipe air bukan pilihan bijak juga jika anggota tim yang lain memiliki tipe api, tanah, atau batu. Saya sangat menyukai Dynamax Adventure ini karena ia sangat bisa dimainkan kembali mengingat sifatnya yang random, dan Dynamax memaksa pemain untuk bekerjasama lebih erat jika dibandingkan dengan battle-battle Max Raid sebelumnya.

Salah satu masalah yang saya temui di The Isle of Armor adalah ekspansi itu hanya menambahkan dua Pokémon legendaris dan dua bentuk Galarian. Untungnya, DLC baru ini lebih bagus dalam aspek ini. Ada lima Pokémon legendaris baru yang dapat kamu tangkap (Calyrex, Glastrier, Spectrier, Regidrago, Regieleki) dan empat varian regional baru (Articuno, Zapdos, Moltres, dan Slowking). Bersama tambahan ini, DLC ini juga kembali membawa lebih dari 100 Pokémon dari generasi-generasi sebelumnya. Menurut saya, daftar Pokémon yang kembali ini cukup solid, karena ada beberapa favorit pribadi saya, termasuk starter-starter Hoenn dan Absol, Metagross, serta Aggron.

Ini adalah iklan:

Namun saya harus mengakui bahwa ada area dimana The Isle of Armor lebih unggul: area liarnya. Jika dibandingkan dengan Crown Tundra, DLC pendahulunya ini terasa lebih bervariasi dengan pantai berpasir, hutan-hutan, serta gurun berdebu yang bisa dijelajahi. Sementara itu, Crown Tundra kebanyakan hanya berisi... yah, salju saja! Bukan berarti area ini tidak bisa dijelajahi, tentu saja. Puncak-puncak gunungnya yang bersalju adalah area yang paling cantik secara visual dalam keseluruhan gamenya dan musiknya pun amat menyenangkan. Saya juga suka karena ia memiliki sensasi ketinggian yang kuat, dengan tebing-tebing yang harus kamu daki sebelum bisa mencapai Crown Shrine.

Pokémon Sword/Shield

Sebuah hadiah yang akan menunggu pemain setelah menyelesaikan game dasarnya dan kedua DLC mayor ini adalah Galarian Star Tournament. Kompetisi ini memiliki format eliminasi 2v2 dimana kamu bisa berpasangan dengan gym leader yang pernah kamu temui sebelumnya, juga rival-rival yang kamu temui sepanjang perjalanan. Satu detail yang saya apresiasi adalah, tiap karakter memiliki skrip dialog mereka sendiri dan akan memberi reaksi berbeda tergantung lawan yang dihadapi. Saya memilih Hop, karena saya ingat betapa saya kesulitan menghadapinya di Slumbering Weald. Kekurangan terbesar dalam Galarian Star Tournament menurut saya adalah tingkat kesulitannya. Turnamen ini digadang-gadang sebagai tantangan tersulit dalam game ini, namun saya tidak kesulitan melibas lawan dengan skuad Pokémon legendaris yang baru saja saya dapatkan.

Mungkin memang ia memiliki kekurangan, namun The Crown Tundra menunjukkan seberapa besar potensi yang dimiliki oleh DLC Pokémon jika ditangani dengan baik. Saya senang karena ia membawa kembali semua Ultra Beasts dan Pokémon legendaris sebelumnya dengan cara yang menarik lewat Dynamax Adventures, dan ceritanya pun jauh lebih menarik dibandingkan Isle of Armor yang mendahuluinya. Namun saya menemukan bahwa cerita ini terlalu pendek dan Galarian Star Tournament terlalu mudah, mengingat ia seharusnya adalah tantangan pasca-game yang tersulit. Yah, pada akhirnya, setidaknya saya punya banyak Pokémon shiny yang bisa dikejar sekarang.

HQ
07 Gamereactor Indonesia
7 / 10
+
Semua Pokémon legendaris dan Ultra Beasts ada di sini, Dynamax Adventures menyenangkan dan menawarkan kedalaman strategi, ceritanya menurut saya menarik.
-
Ceritanya terlalu pendek, Galarian Star Tournament terlalu mudah, beberapa Pokémon legendaris merepotkan untuk ditangkap.
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait



Loading next content