Lebih dari 200 perusahaan di seluruh Inggris telah menandatangani kontrak kerja empat hari kerja permanen seminggu, tanpa kehilangan gaji, menandai langkah signifikan dalam perjuangan untuk keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik. Semua perusahaan telah diakui sebagai pemberi kerja empat hari seminggu yang terakreditasi secara permanen di bawah Skema Akreditasi Pemberi Kerja 4 Day Week Foundation. Langkah ini akan berdampak pada lebih dari 5.000 karyawan, mulai dari perusahaan teknologi hingga badan amal, dengan perusahaan yang berbasis di London memimpin. Pendukung kebijakan tersebut berpendapat bahwa lima hari kerja tradisional seminggu sudah ketinggalan zaman dan tidak sesuai dengan tenaga kerja saat ini. Empat hari seminggu, kata mereka, menawarkan karyawan 50% lebih banyak waktu luang, mempromosikan kehidupan yang lebih bahagia dan lebih memuaskan. Karena semakin banyak bisnis yang mengadopsi perubahan ini, banyak yang melihatnya sebagai cara yang menarik untuk mempertahankan dan merekrut staf, serta meningkatkan produktivitas dengan berfokus pada kualitas daripada kuantitas. Namun, pergeseran ini kontras dengan aturan tempat kerja yang lebih ketat di perusahaan seperti JPMorgan dan Amazon, yang bersikeras untuk kehadiran penuh waktu di kantor. Jadi, akankah negara lain mengikuti jejak Inggris dalam membentuk kembali pola kerja?
Apa pendapat Anda tentang model empat hari kerja seminggu?