Indonesia
Gamereactor
review
Microsoft Flight Simulator

Microsoft Flight Simulator

Seri yang telah hadir sejak lama ini sudah siap lepas landas sekali lagi.

HQ
HQ

Tahun 1982 lalu, Microsoft Flight Simulator pertama dirilis. Meski Microsoft menyebutnya "simulasi", software ini jauh dari kenyataan. Namun, Microsoft Flight Simulator memberikan kesempatan bagi para pemilik PC untuk mengalami sendiri mitos Ikarus versi modern. Tanpa lilin dan bulu, tentu saja—di zaman modern ini sang anak Daedalus bermimpi terbang di atas laut Atlantik dengan Boeing 747 seharga 400 juta dolar. Di antara 1982 dan 2006, telah dirilis 12 versi Microsoft Flight Simulator, namun ada yang berubah dengan datangnya Flight Simulator X. Microsoft tidak mengumumkan adanya game baru dalam saga permainan simulasi penerbangan mereka, melainkan berfokus pada game free-to-play dengan nama Microsoft Flight yang bernasib kurang beruntung dan dinyatakan mati hanya setelah beberapa bulan setelah diluncurkan. Sejak saat itu, hangar virtual Microsoft pun menutup pintunya.

Namun, para pecinta Microsoft Flight Simulator tidak pernah meninggalkan seri ini: dalam 14 tahun terakhir, Microsoft Flight Simulator X telah diperkaya dengan beragam ekspansi, baik yang gratis maupun premium. Selain itu, game ini juga dikelilingi puluhan komunitas yang, setelah puluhan ribu jam kerja sukarela, telah membuat Microsoft Flight Simulator "senyata mungkin", mengikuti slogan lama software itu.

Jadi bisa dibayangkan betapa senangnya hati ribuan penggemar yang tak pernah melupakan brand ini saat Microsoft mengumumkan kembalinya mereka ke langit virtual lewat Flight Simulator yang baru. Setahun setelahnya, kami—akhirnya—dapat me-review Microsoft Flight Simulator yang baru ini.

Ini adalah iklan:

Judul game ini, tanpa angka maupun tanggal, memberi penanda bahwa game ini adalah awal baru dari seri ini. Dan yang bisa kita temui di sini adalah produk yang beberapa generasi lebih mutakhir dibanding Flight Simulator X. Elemen-elemen bersejarah saga ini—mulai dari peta game yang merepresentasikan dunia nyata dalam skala 1:1—tetap ada, namun dengan cakupan dan kualitas yang lebih baik pula.

Microsoft Flight Simulator

Mari kita mulai dengan rekonstruksi lingkungannya, yang kurang lebih mewakili kemajuan paling drastis dari iterasi sebelumnya, bahkan untuk yang dulu hanya bermain flight simulator Microsoft ini secara kasual. Dunia simulator ini, seperti yang sudah kami bilang, telah dibangun dari teknik-teknik fotogrametri kompleks yang memungkinkan seluruh detail muka pegunungan di planet ini dibangun secara presisi. Bukit kecil di belakang rumahmu? Ada. Grand Canyon? Apalagi. Semua ini telah diinterpolasi dengan data jaringan jalan, rel, kota, sungai, danau, hutan, pantai, pesisir: teknik deteksi satelit sudah berkembang sangat jauh selama lima belas tahun terakhir, membuat kita bisa menemukan semua elemen di muka bumi di Microsoft Flight Simulator, dari kota-kota metropolis di India sampai desa kecil di pelosok fjord di Norwegia.

Beberapa tempat telah direkonstruksi dengan sangat apik, sampai rasanya sedikit menyeramkan. Kota-kota besar dari berbagai negara juga dibuat dengan detail fotorealistis: kamu akan dapat menemukan semua rumah, gedung, jalan, jembatan, taman, yang kesemuanya akan bisa kamu kenali. Jika kamu cukup beruntung dan tinggal di salah satu kota yang direkonstruksi di game ini, kamu akan bisa menemukan rumahmu. Sedangkan tempat-tempat lainnya di game ini dibuat hanya dari data yang ada. Meskipun tidak akan persis sama dengan aslinya, pemain tetap akan bisa mencari jalan mereka hanya dengan melihat sekeliling di dunia virtual Microsoft Flight Simulator.

Ini adalah iklan:

Mungkin inilah keunggulan pertama game ini: kemampuan untuk terbang hanya berdasarkan penglihatan, menggunakan petunjuk-petunjuk visual berupa jalanan, sungai, dan rel kereta untuk menentukan dimana kamu berada. Microsoft Flight Simulator adalah surga buat para pecinta Visual Flight Rules (VFR) yang senang menerbangkan pesawat-pesawat kecil di atas keindahan dunia. Di salah satu penerbangan kami, kami berangkat dari Venezia menuju pegunungan Alpen, lalu menyeberangi Italia utara sampai kami mendarat di dekat Milan, sempat pula beberapa menit kami mencoba terbang di atas kantor, semuanya hanya dengan mengikuti sungai dan jalanan untuk bisa mendarat dengan aman di rumah. Dan ketika kami bilang "rumah", maksud kami adalah bandara terdekat dari rumah kalian: ada sekitar 37.000 bandara di Microsoft Flight Simulator, termasuk beberapa yang sangat kecil dan insignifikan, yang kebanyakan digunakan oleh pecinta paragliding. Dengan kata lain: luar biasa.

Microsoft Flight Simulator
HQ

Aspek keduanya, tentu saja, adalah kualitas pesawat-pesawat yang ada di Microsoft Flight Simulator. Versi dasar dari software ini, yang termasuk di dalam Microsoft Game Pass, memasukkan 20 pesawat dari model-model general dan ringan hingga airliner seperti Airbus A320 dan Boeing 747 yang berat. Yang mengejutkannya lagi adalah kemajuan yang besar dalam rekonstruksi instrumen-instrumen: di Microsoft Flight Simulator X, fitur-fitur kokpit amat terbatas, dan hanya sedikit tombol yang bisa dipencet. Di Microsoft Flight Simulator yang baru ini, simulasi dalam kokpit beberapa derajat lebih canggih: hampir semua tombol di sini fungsional, dan Flight Management System—instrumen yang memungkinkan adanya navigasi instrumental di banyak pesawat canggih—bekerja dengan sempurna dan memungkinkan pemain membuat rencana terbang sendiri, termasuk instrumental departure dan arrival resmi untuk berbagai bandara di dunia.

Namun, perlu dicatat bahwa beberapa fitur yang biasanya diminta oleh pecinta simulator kelas berat tidak dimasukkan: misalnya, pemain tidak dapat mengontrol mulainya Auxiliary Power Unit (APU) di Airbus A320, dan beberapa fitur minor bahkan tidak dianggap oleh software ini. Tapi tetap saja, ada checklist kompleks yang harus dilengkapi untuk menyalakan pesawat, dan bagi yang ingin menyimulasikan keberangkatan "dingin dan gelap", mereka harus menghabiskan waktu memencet banyak tombol dan mengecek beragam indikator. Untungnya, kopilot yang dikontrol AI bisa disuruh mengerjakan berbagai hal untuk kita (dan, jika ada urusan badaniah yang harus kita lakukan, kita bahkan bisa menyerahkan komando sepenuhnya dan kopilot akan menerbangkan pesawat untuk kita).

Elemen fisika pesawat, sesuai ekspektasi, terasa amat nyata. Di level simulasi maksimum, pesawat berlaku dengan natural, merespon koreksi sekecil apapun dan bereaksi dengan baik akan perubahan kondisi atmosfer. Sistem simulasi cuaca, selain terlihat cantik dengan awan-awan yang terlihat bagai kembang gula, menawarkan skenario menantang untuk para pemain yang lebih berani: menerbangkan pesawat ringan dalam badai ternyata lebih mengerikan dari yang dikira, dalam simulator sekalipun. Dan, tentu saja, ada fitur yang dapat mengambil data cuaca sebenarnya di lokasi tertentu, berdasarkan informasi dari berbagai stasiun cuaca yang berbagi data lewat internet.

Microsoft Flight SimulatorMicrosoft Flight Simulator

Akan tetapi, Microsoft Flight Simulator tetap ingin menjadi sebuah produk yang modern, dan dengan itu, game ini memasukkan mode multiplayer yang hampir tidak ada di edisi-edisi sebelumnya. Multiplayer ini bekerja mirip dengan MMO, dimana pilot-pilot virtual berbagi langit yang sama. Tidak jarang pemain menemukan pilot lain yang ingin terbang bersama dan, konsekuensinya, pemain harus menggantungkan diri pada air traffic control. Sejauh ini, ATC masih dikontrol oleh AI—tidak ada flight controller manusia. Namun, mungkin ini akan berubah: Asobo Studio telah mengumumkan partnership dengan VATSIM, organisasi yang telah terlibat dalam menyediakan ATC manusia pada versi-versi lama Flight Simulator, dan telah melahirkan sub-komunitas yang amat antusias dan benar-benar serius. Bagaimanapun, akan sangat menarik untuk melihat bagaimana game ini nantinya berjalan saat sudah benar-benar rilis. Di fase review ini, ada beberapa ratus pilot yang saling terhubung (cukup untuk membuat kami tidak benar-benar kesepian), namun kami mengantisipasi lalu-lintas udara yang sibuk selama beberapa hari ke depan.

Di titik ini, seharusnya jelas bahwa Microsoft Flight Simulator mampu memenuhi apa yang diinginkan oleh fans dari seri ini. Namun, kami tetap bertanya-tanya apakah game ini akan dapat menarik audiens baru. Sebagaimana sudah dijelaskan, game ini terasa sangat lengkap dan membangkitkan rasa penasaran, namun—selain penerbangan gratis yang menjadi tumpuan semua Flight Simulator—tidak banyak hal yang bisa dicoba. Ada sebuah tutorial yang didedikasikan untuk VFR, sementara game ini nampaknya lupa akan penerbangan berbasis instrumen atau IFR. Jika kamu tidak terbiasa dengan dunia simulasi penerbangan (atau tidak punya izin penerbangan komersil), kamu tidak akan menemukan petunjuk bagaimana cara untuk mengisi rencana terbang yang benar. Selain itu, tidak ada tutorial untuk alat-alat fundamental seperti FMS atau bahkan autopilot. Hal-hal ini membuat kurva belajar game ini sangat curam bagi mereka yang tidak pernah memainkan simulasi penerbangan, dan kami percaya bahwa Microsoft Flight Simulator akan harus, sekali lagi, bergantung pada komunitas mereka untuk menggaet fans baru.

Microsoft Flight Simulator

Namun, patut dicatat bahwa Microsoft Flight Simulator juga memiliki challenge mode yang memungkinkan pemain untuk mendarat di beberapa bandara ikonik dengan pendaratan-pendaratan yang cukup berbahaya. Ada juga sejenis mode turis, yang membuat kami bisa menjelajah berbagai tempat indah dan mode ini bahkan mungkin akan lebih dipercantik di bulan-bulan mendatang. Game ini akan selalu online dan diperbaharui: kami yakin bahwa banyak konten yang akan ditambahkan di minggu-minggu dan bulan-bulan mendatang. Kami juga yakin bahwa toko in-game akan segera diisi dengan banyak produk dari pihak ketiga, baik yang gratis maupun yang premium, yang akan membuat game ini terasa lebih komplit. Terakhir, aspek teknis Microsoft Flight Simulator juga rasanya perlu dibahas. Jika kamu dulu bermain Microsoft Flight Simulator X, tentu kamu sudah hafal dengan optimisasi buruk game tersebut, yang sangat sulit berjalan di 60 FPS bahkan pada hardware yang keluar 8 atau 10 tahun sejak game itu sendiri rilis.

Meski Microsoft Flight Simulator yang baru secara teknis jauh lebih kompleks, optimisasi game ini rasanya cukup bagus. Untuk review ini, kami menggunakan hardware tingkat menengah, yang masih masuk dalam spesifikasi yang direkomendasikan oleh developer. Dengan beberapa kompromi, game ini bisa berjalan di 60 FPS di hampir semua area, kecuali di beberapa kota dimana jumlah bangunan yang besar membuat frame rate turun. Nampaknya, untuk memainkan Microsoft Flight Simulator, menginstall game ini ke SSD hampir wajib hukumnya. Di hard disk biasa, waktu loading bisa sangat lama, dan pertukaran data akan membuat performa software menurun.

Microsoft Flight SimulatorMicrosoft Flight Simulator

Kami juga melihat bahwa Microsoft Flight Simulator nampaknya masih punya beberapa masalah polishing. Kami menemui beberapa bug lebih dari sekali, dari yang minor seperti kesalahan peletakan jembatan (dengan mobil-mobil yang menyelam ke dalam sungai) atau elemen-elemen yang animasinya rusak (di savana kami menemui sekelompok gajah yang melakukan moonwalk), sampai yang lebih serius seperti bug terkait simulasi cuaca atau satu-dua kecelakaan pesawat. Kami tidak tahu apakah di tanggal 18 Agustus nanti akan ada day-one patch yang bisa memperbaiki masalah-masalah ini, namun yang jelas, produk yang diberikan kepada kami nampaknya masih belum benar-benar selesai.

Jangan salah paham: Microsoft Flight Simulator adalah produk yang luar biasa, game yang melihat ke generasi selanjutnya beberapa bulan sebelum konsol-konsol baru dirilis. Kami dipertemukan dengan game yang membuat kami bisa menjelajah dunia dan dapat menawarkan ratusan, bahkan ribuan jam permainan. Fans simulasi penerbangan sipil akan sangat menyukai game ini, dan kami percaya bahwa komunitas Microsoft Flight Simulator yang baru akan terus hidup bahkan bertahun-tahun ke depan. Jika Microsoft terus memberi dukungan pada game ini, judul ini akan terus dikenang dalam sejarah video game dan, tentu saja, akan terus dicintai audiens yang telah lama menunggu kembalinya seri ini.

Microsoft Flight SimulatorMicrosoft Flight Simulator
09 Gamereactor Indonesia
9 / 10
+
Dapat menjelajah seluruh dunia; Pesawat-pesawat berkualitas tinggi; Level simulasi tinggi; Potensi multiplayer yang besar.
-
Beberapa masalah polishing; Kurva belajar yang curam.
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait



Loading next content