Indonesia
Gamereactor
teks gadget

Xbox Wireless Headset - Review

Apakah perangkat berlisensi resmi ini setara dengan Pulse 3D Wireless Headset milik Sony?

HQ
HQ

Semakin banyak orang yang memanjakan diri dengan headset berkualitas tinggi untuk konsol mereka. Namun, banyak alternatif yang mahal, dan begitu banyak produk yang harus dipilih (meskipun kami memiliki beberapa review di Gamereactor), dan satu pilihan populer bagi para pemain PlayStation adalah Sony Pulse 3D Wireless Headset. Ia adalah opsi yang memberikan nilai yang pas dengan harga yang relatif terjangkau.

Bagi Microsoft, mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk mengembangkan perangkat sejenis, yaitu Xbox Wireless Headset, tapi kini ia sudah tersedia. Apa yang kamu dapatkan dari $99,99 bisa dibilang impresif, baik dalam hal suara dan fitur-fitur. Kualitas bahannya yang solid duduk dengan nyaman di kepala dan memiliki beberapa solusi pintar, terutama dua di antaranya.

Salah satunya adalah fitur auto-mute, yang membuat mikrofon mati sama sekali ketika kamu tidak berbicara. Itu artinya kamu tidak akan lagi mengganggu orang lain ketika sedang makan, bernapas dengan berat, atau ada bunyi berisik di belakang. Menurut teman bermain saya, terkadang awal percakapan terpotong, tetapi tidak pernah samar dan bekerja dengan baik - tetapi tentu saja fitur ini bisa dimatikan bagi mereka yang ingin mikrofon aktif terus-menerus. Mikrofon ini juga memiliki kode LED. Lampu akan menyala putih ketika ia aktif, dan memiliki tombol mute yang ditaruh dengan cerdas untuk akses mudah, dengan sebuah sinyal yang mengindikasikan bahwa mikrofon padam. Kualitas suaranya juga mantap dan suara latar belakang difilter dengan rapi.

Ini adalah iklan:

Hal lain yang saya sukai tentang Xbox Wireless Headset adalah sistemnya yang sangat intuitif dalam pengaturan suara, yang dibawa Microsoft dari headset Surface mereka. Kamu bisa mengatur percakapan suara dan volume game cukup dengan memutar tombol yang ada di earcup. Mereka pada dasarnya adalah pengendali besar yang memungkinkan kamu mengatur dengan rinci, di mana banyak headset lain memiliki pengendali yang kecil dan sulit dipegang. Headset lain yang pernah saya uji membutuhkan waktu supaya bisa terbiasa dengan tombol-tombol dan kontrol yang ada, tetapi di sini semuanya bekerja dengan baik sejak awal.

Tapi mari kita mulai dari nol dengan desain dan kenyamanan. Xbox Wireless Headset terlihat sepenuhnya selaras dengan desain yang Microsoft adopsi dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun warna hijaunya tidak begitu menonjol, dua cincin hijau yang berada di pinggiran cup sangat bergaya. Dengan bobot 312 gram, ia sangat ringan dan menyediakan 12-15 jam waktu pemakaian dengan pengisian penuh selama tiga jam (30 menit pengisian cepat akan memberikanmu 4 jam). Saya memiliki tengkorak dan telinga berukuran normal, dan perlu memperbesar Xbox Wireless Headset cukup banyak untuk membuatnya terduduk dengan nyaman. Jadi, saya pikir mereka yang memiliki kepala dan/atau telinga lebih besar akan merasa agak sempit.

Xbox Wireless Headset - Review

Menyambungkan headset sangat mudah dan dilakukan dengan USB-C atau sebuah pencetan sederhana pada tombol sync. Tidak ada kotak eksternal yang dibutuhkan, yang kini menjadi standar bagi headset yang didesain khusus untuk Xbox Series S/X. Sebuah kemenangan kecil mungkin, tetapi penghematan satu port USB dan tiadanya barang tambahan di sekitar konsolmu adalah sesuatu yang baik. Sebagai tambahan, terdapat pula dukungan Bluetooth penuh (versi 4.2, SBC codec), yang cukup umum pada headset yang lebih mahal. Patut disebutkan bahwa kamu bisa menyambungkannya ke smartphone untuk mendengarkan musik atau menjawab panggilan ketika bermain.

Ini adalah iklan:

Suara standar yang keluar dari Xbox Wireless Headset begitu keluar dari kotak lebih cenderung ngebas. Ini bagus di banyak macam game, tentu saja, dan headset ini menyajikan suara bagus di frekuensi rendah, tetapi saya masih merasa ini sedikit berlebihan. Untungnya, ini bisa diubah dengan aplikasi Xbox Accessories, di mana kamu bisa menemukan beberapa pengaturan bawaan, dan tentunya kamu bisa mengatur lebih jauh melalui sebuah equalizer.

Setelah sedikit mengutak-atik, saya menemukan suara yang pas bagi saya, dan saya akui saya terkesan. Ini juga berisi Dolby Atmos selama enam bulan, yang saya rekomendasikan kamu unduh karena ia menambahkan banyak ruang dalam penggambaran suaranya. Fakta bahwa Microsoft menawarkan elemen speaker 40 mm yang bagus adalah impresif, dan dengan impedansi 32 ohm, kamu bisa mengeraskan volumenya cukup tinggi. Perlu dicatat bahwa saya jelas pernah menguji headset gaming yang berperforma lebih baik dalam hal suara, tetapi mereka juga memiliki harga yang jauh lebih tinggi. Untuk rentang harga ini, apa yang kamu dapatkan sebenarnya fenomenal.

Ada dua hal negatif dari Xbox Wireless Headset. Satu adalah kurangnya reduksi suara aktif. Meskipun cupnya sangat menghambat suara, saya rasa ini adalah sesuatu yang didesain Microsoft untuk mengurangi harga. Saya juga merasa pemonitoran mikrofon bisa lebih kuat lagi. Karena ia begitu sunyi, ia seakan kehilangan arti. Semoga saja, yang belakangan bisa diperbaiki dengan sebuah update software.

Xbox Wireless Headset sangat mudah untuk direkomendasikan kepada para pemain Xbox yang ingin memperluas pengalaman bermain mereka dengan suara yang lebih baik dan mendapatkan banyak fitur yang biasanya tersedia untuk tier harga lebih tinggi. Ada banyak hal yang bisa kamu dapatkan dengan harga ini, dan ini mungkin adalah keuntungan terbesar headset ini, selain kemudahan pemakaiannya.

Xbox Wireless Headset - ReviewXbox Wireless Headset - Review
Xbox Wireless Headset - Review
08 Gamereactor Indonesia
8 / 10
+
Kontrol suara intuitif. Fungsi auto-mute sangat berguna. Terdengar bagus dan dengan harga yang pas.
-
Kurangnya reduksi noise. Pemonitoran mik bisa lebih kuat lagi.
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara


Loading next content