Indonesia
Gamereactor
review
Wasteland 3

Wasteland 3

Inxile Entertainment kembali untuk sebuah petualangan post-apocalyptic isometris yang megah.

HQ
HQ

Kalau kamu sedang mengingat-ingat hiburan bertema paskakiamat, mungkin kebanyakan orang akan membayangkan seri Fallout dan Rage atau film seperti Mad Max. Di ranah game, banyak yang mengenang adegan laga pistol dari sudut pandang orang pertama, menembaki ghoul atau rad scorpions dan memungut tutup botol dari gubuk kumuh. Namun, game-game tersebut berhutang banyak kepada sebuah seri yang game ketiganya baru saja saya nikmati.

Wasteland 3 secara tampilan memiliki lebih banyak kemiripan dengan game-game Fallout era sebelum Liam Neeson dibandingkan game-game terbarunya. Sudut kameranya isometrik dan penggemar game-game seperti XCOM akan merasa familiar. Saya sering berpikir bahwa seri Wasteland tidak mendapat pengakuan maupun perhatian sepatutnya, tapi setelah memainkan game ketiganya, saya rasa hal itu akan berubah - ya, spoiler alert, game satu ini akan mendapat nilai yang bagus, tapi sebelum itu, saya akan jabarkan alasannya!

Walau game pertamanya lahir di tahun 1988, game keduanya keluar di tahun 2014 setelah kampanye penggalangan dana di Kickstarter menghidupkan kembali serinya. Dan, karena berbagai alasan, tentunya game ketiganya memiliki lebih banyak kesamaan dengan game kedua dibandingkan game pertama, baik dari sisi gameplay maupun tampilan.

Ini adalah iklan:

Secara singkat, Wasteland 3 adalah game RPG taktis dengan sistem top-down, turn-based, dan squad based yang menitikberatkan pada ceritanya yang mengambil latar di hamparan tundra beku di Colorado. Coba sebutkan kalimat tersebut lima kali dengan cepat! Jadi mari kita menggali inti gamenya dan mencoba pahami apa saja yang dimiliki game raksasa ini. Saya menggunakan istilah "raksasa" karena banyak yang bisa kamu dapatkan dengan membelinya! Saya suka sekali game besar dengan cerita yang dalam dan dipilin dengan penuh perhatian, jadi mari mulai dari sana.

Wasteland 3

Bagi saya, ceritanya merupakan sorotan nomor satu. Ini memang selera pribadi, tapi kalau kamu berpikiran seperti saya dan menempatkan cerita sebagai unsur terpenting, game ini akan meneguhkan kembali pandangan tersebut, dan saya sangat menikmati cerita game ini. Nah, saya tidak akan membocorkan cerita tersebut padamu; penulis review macam apa yang mengaku menyukai kisah yang bagus lalu merusaknya bagi orang lain? Saya cuma akan berkata bahwa sekali lagi kamu mengendalikan sekelompok ranger, tapi kali ini kamu bertualang dari gersangnya Arizona ke hamparan tundra es Colorado. Kamu menjelajah area baru ini setelah seseorang yang menyebut dirinya sebagai Partriarch meminta bantuanmu dan kamu berencana meningkatkan pengaruh Rangers di daerah ini.

Gamenya dimulai dengan cutscene animasi yang sangat indah yang menampilkan dirimu menyetir masuk ke Colorado dan langsung disambut serangan mendadak - yang benar saja, kok bisa tidak sadar mau disergap?! Padahal namanya juga masa kiamat! Dengan regumu hampir semuanya sekarat, kamu mengendalikan dua karakter (info lebih lanjutnya nanti) dan kamu langsung diterjunkan ke segmen yang berubah jadi tutorial gamenya. Semuanya terasa mulus: satu waktu saya menikmati momen yang sinematik dan sedetik kemudian saya bertarung mempertaruhkan nyawa di pertempuran turn-based. Bagian ini bahkan mengenalkan saya ke monster robot dan pertarungan kendaraan dengan senjata api. Untungnya, semuanya tidak terasa terlalu rusuh. Bahkan, segmennya mengalir dengan alami dan dibandingkan tutorial, ia lebih terasa sebagai pengingat untuk game yang belum pernah saya mainkan sebelumnya.

Ini adalah iklan:

Saya sering gerah dengan penggunaan kalimat seperti "pilihanmu bermakna" - tapi di sini memang rasanya begitu. Di awal-awal, kamu bertemu dengan salah satu teman ranger lamamu yang telah ditangkap oleh pasukan musuh. Di titik ini, saya mendapat pilihan untuk menembak mereka atau membiarkan mereka untuk menyelamatkan si ranger. Tentu saja, saya membiarkan penjahat-penjahat itu pergi dan mereka kabur ke area selanjutnya untuk memperingatkan rekan-rekan mereka, sehingga saya terpaksa menghadapi pertarungan sengit lainnya yang kali ini lebih sulit lagi. Di saat itulah, saya menyesal tidak membantai mereka. Nah, walau pertarungan ini bagaimanapun mungkin tetap akan ada, ia tetap memberikan kesan sungguhan bahwa pilihan saya bermakna.

Wasteland 3

Sistem pertarungannya, secara keseluruhan, sangat memuaskan. Sistemnya turn-based dan isometrik, jadi seperti saya sebut sebelumnya, kalau kamu penggemar Xcom atau game taktik turn-based lainnya, kamu akan merasa familiar. Gamenya menggunakan beragam serangan tangan kosong dan jangka panjang, pilihan-pilihan di momen terdesak, dan kamu perlu mempertimbangkan untuk mencari perlindungan dan menyerang musuhmu dari belakang. Hal yang saya suka tentang aspek ini adalah kamu harus selalu berpikir beberapa langkah ke depan. Kesalahan dapat terasa cukup memberatkan dan walau saya sadar saya menyebutkan satu klise lagi, gamenya agak terasa seperti permainan catur.

Belakangan, kamu bisa mengisi regumu hingga enam orang sembari mereka berlari-lari menjelajahi peta, berbincang dengan orang, dan melawan musuh secara turn-based, dan di sinilah gamenya bersinar. Kamu mendapat kesempatan tertinggi untuk bertahan hidup dari pertarungan sengit dengan lebih banyak orang di regumu. Di awalnya, kamu hanya punya dia orang dalam timmu, dan saya harus akui pertarungan-pertarungan awal terasa berat. Belakangan, hidup menjadi lebih mudah seiring kamu membangun markasmu dan punya pilihan karakter lebih banyak, tapi bagian awalnya sulit walau seru.

Di awal gamenya, kamu bisa memilih kedua karaktermu dari sekian desain yang sudah ada (atau kamu bisa membuat sendiri dari sistem character buildernya yang punya banyak opsi). Aku memilih tim ayah dan anak perempuannya, satu jago di pertarungan tangan kosong dan yang lain penembak jitu. Saya agak menyesal karena membuat saya terasa rentan, tapi itu pilihan saya dan pilihan saya berpengaruh. Kamu tentu saja bisa naik level dan menambah perk baru seperti game Fallout, jadi kamu bisa memperbaiki kesalahanmu hingga batas tertentu. Juga ada opsi co-op yang memungkinkan pemain lain untuk bergabung dan membantumu, walau saya belum sempat mencobanya untuk review kali ini.

Wasteland 3Wasteland 3

Sekarang mari kita akhiri dengan sepatah dua patah kata tentang tampilan dan suaranya. Game Wasteland baru ini terlihat memukau dan tentunya menjadi game dengan penampilan terbaik di serinya sejauh ini. Dunianya fenomenal dan backdrop maupun animasinya keren. Bagi saya, cerita dan penyampaiannya melalui dialog dalam game merupakan bagian penting dari pengalaman bermainnya. Bukan saja ditulis dengan baik, tapi juga direkam dengan baik sebagian besarnya. Memang pengisi suaranya tidak selalu sempurna, tetapi bukan pula masalah besar.

Secara keseluruhan, Wasteland 3 sangat brilian. Ceritanya hebat dan pertarungannya pas sekali dengan unsur taktis yang menarik dan cerita dengan pilihan yang bermakna nyata. Kalau kamu penggemar game RPG taktis atau game turn-based isometrik, saya rasa kamu akan cocok dan menikmati memainkan game ini. Karena kualitas tampilan dan audio yang berhasil membawakan nuansa dunianya, saya sangat menikmati waktu saya di dataran gersang Colorado, dan kalau kamu menyukai Wasteland 2, saya rasa kamu juga akan menikmati game ini.

HQ
Wasteland 3Wasteland 3Wasteland 3
09 Gamereactor Indonesia
9 / 10
+
Cerita yang sangat bagus, pilihan yang bermakna, mekanisme yang matang, terlihat dan terdengar bagus.
-
Bisa agak melelahkan di awal.
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait

0
Wasteland 3Score

Wasteland 3

REVIEW. Ditulis oleh Roy Woodhouse

Inxile Entertainment kembali untuk sebuah petualangan post-apocalyptic isometris yang megah.



Loading next content