Indonesia
Gamereactor
preview
Shadow of the Tomb Raider

Shadow of the Tomb Raider - Impresi Akhir

Memiliki berbagai elemen baru yang menjanjikan.

HQ
HQ

Setelah mengumumkan game mereka, banyak developer tidak terlalu berisik sebelum akhirnya game tersebut meluncur. Mungkin mereka hanya memamerkannya secara terbatas pada sesi preview (jika mereka mengadakannya sama sekali). Namun, Eidos Montreal dan Square Enix justru sebaliknya, mereka rajin sekali memperlihatkan seluk beluk Shadow of the Tomb Raider. Kami setidaknya sudah menghadiri tiga presentasi dan tiga sesi gameplay sejak pengumumannya di bulan Maret. Acara terakhir yang kami hadiri adalah di London pada bulan ini, yang sepertinya akan menjadi sesi terakhir sebelum akhirnya game ini dirilis secara penuh pada 14 September 2018 (tapi kami tidak tahu juga sih, bisa saja akan ada lagi). Pada sesi terakhir ini, kami mendapatkan porsi gameplay yang lebih banyak dari sebelumnya.

Bagian aksi laga pertama di game ini tak akan kami bahas lagi, karena hal itu sudah kami lakukan pada preview pertama. Namun, untuk memberikan rangkuman singkat (peringatan spoiler bagi kamu yang tidak ingin bocoran narasi sama sekali): Lara Croft sedang mencari sebuah pisau kuno, ia mengambil pisau tersebut, lalu sebuah tsunami melanda dan mengakibatkan kekacauan. Apakah ini kesalahannya? Sepertinya begitu, apalagi game ini merupakan cerita tentang Lara yang harus berhadapan dengan kecerobohannya.

Kembali ke gameplay. Demo panjang ini dimulai dengan jatuhnya pesawat kami yang terkena badai (kekuatan supernatural?). Kami sedang mengejar Trinity, yang juga mencari artefak yang disebut-sebut dapat memberikan kekuatan tak terkira bagi pemiliknya. Setelah pendaratan darurat di hutan Peru, kami harus berjuang bertahan hidup sekali lagi. Sama seperti awal triloginya pada tahun 2013, di sini kami bertahan dengan peralatan seadanya.

Ini adalah iklan:

Bagaikan Bear Grylls, kami berjuang untuk mencari cara untuk tetap bertahan hidup. Seperti yang mungkin bisa kamu ingat di Rise of the Tomb Raider, kamu akan menemukan banyak buah beri, bangkai binatang, dan peti-peti untuk dibuka dalam rangka mencari bahan-bahan untuk membuat alat bertahan hidup. Tak lama setelah mendarat, kami membuat pisau dari baling-baling pesawat. Pisau ini kami gunakan untuk mengambil peralatan Lara yang tersangkut di pohon. Mungkin Lara memang lebih jago daripada Bear Grylls.

Shadow of the Tomb Raider

Satu masalah lagi, ternyata Lara tak menaruh persenjataannya dalam satu tempat, jadi di bagian awal kami cuma memiliki sepaket busur dan anak panah beserta pisau. Hal ini mengingatkan kami akan game pertama di mana kami harus bertumpu pada ilmu bertahan hidup primitif. Memang bukan cuma mencari sumber daya saja sih, karena kami juga masuk ke dalam salah satu area tomb (kuburan). Reruntuhan kuno ini memberikan banyak tambahan sumber daya, seperti simbol yang bisa dipecahkan dan meningkatkan kemampuan kami dalam bahasa kuno. Terdapat pula bijih emas yang bisa dijual ke pedagang dan peralatan tambahan yang bisa dibuat.

Setelah selesai "bermain-main" di reruntuhan, saatnya untuk mencari pilot kami yang bernama Miguel. Sayangnya, ia akhirnya tewas diterkam dua macan. Kami pun harus bertarung dengan kedua kucing besar itu. Tak seperti pertarungan melawan prajurit Trinity yang bersenjata berat, pertarungan yang satu ini lebih kepada menghindari musuh yang lincah dan menembak mereka di saat yang tepat.

Ini adalah iklan:

Jonah juga kembali kali ini dan kami bertemu dengannya (untungnya ia tak mati dilahap macan). Hubungan antara Lara dan Jonah terus dibangun selama dua game terakhir, dan di sini kita dapat banyak mendengar keduanya berdialog. Pada sesi ini, kami dapat menyaksikan mereka mendapatkan berbagai pelajaran penting dan mendengar cerita masa lalu keduanya. Akhirnya kami bisa melihat Jonah dan Lara bekerja sama secara langsung.

Shadow of the Tomb Raider
Shadow of the Tomb Raider

Satu lagi challenge tomb muncul untuk kami jelajahi. Sebagai seorang arkeologis penuh keingintahuan, kami pun masuk ke sana. Ada sebuah penekanan akan kegelapan dan rasa takut pada berbagai tomb yang ada di game ini. Meski begitu, walaupun pada beberapa tomb kami harus menyelam ke dalam kedalaman yang gelap, ada pula tomb yang berada di ruangan terbuka.

Untuk tomb yang satu ini, kami harus naik ke sebuah area tersembunyi (sepertinya merupakan sebuah kuil) yang telah ditinggalkan ketika masih dibangun. Di sini kami menemukan sebuah perkemahan yang penuh dengan mayat penjelajah, yang membuat kesan petualangan semakin terasa. Kami bahkan tidak menyangka tempat tersebut adalah tomb, sampai gamenya mengatakan demikian kepada kami. Hal ini karena betapa terang dan terbukanya area tersebut. Dengan berayun-ayun dan memanjat tebing putih favorit Lara, kami berhasil mencapai puncak dan mengambil harta karunnya. Mungkin yang paling menarik di sini adalah kami mendengar suara-suara dari makhluk yang sepertinya bukan manusia, tapi juga bukan binatang. Apakah kita akhirnya akan melihat apa di balik suara tersebut? Mari kita tunggu perilisan penuhnya nanti.

Sekembalinya kami ke Jonah, yang dengan sabar menunggu di dekat perapian sampai kami selesai berjalan-jalan, ada sebuah puzzle ringan yang harus dipecahkan. Untungnya, jika kamu tak suka puzzle, ada sebuah pilihan untuk menurunkan tingkat kesulitan puzzle tanpa harus mengurangi kesulitan pertarungan, dan sebaliknya. Dengan begitu, kamu bisa menentukan sendiri pengalaman bermainmu. Kami sendiri akan sangat puas jika berhasil memecahkan puzzle dengan tingkat kesulitan normal. Tapi tentunya ini hanya selera kami.

Tak lama kemudian, kami sampai pada sebuah permukiman bernama Kuwaq Yaku. Di sini kami bertugas untuk mencari "teman". Tentu, kami tidak akan membocorkan siapa saja mereka dan apa yang mereka lakukan, tapi hal ini menambahkan elemen baru ke dalam game. Seperti yang dikatakan oleh Jason Dozois dari Eidos Montreal kepada kami, Lara bukanlah orang yang terlalu sosial, sehingga peran Jonah cukup terasa di sini. Bahkan, Dozois mengatakan kepada kami bahwa manusia adalah bagian dari puzzle di game ini. Demi mendapatkan lebih banyak bantuan dari penduduk, kita pun harus menolong mereka.

Shadow of the Tomb Raider

Tentu, bukan game reboot Tomb Raider namanya kalau Trinity tidak muncul dan mengganggu. Jika bertemu mereka, kamu dapat mengendap-endap dalam bayangan untuk membakar mereka dengan panah khusus, menembaki mereka dengan senapan serbu, atau membunuh mereka secara diam-diam dari bawah air. Kami telah membahas panjang lebar tentang pertarungan sebelumnya, tapi game ini memang memberikan keuntungan tersendiri jika kamu menggunakan stealth (seperti melumuri diri dengan lumpur dan bersembunyi di balik tembok) dan pergerakan cepat.

Ada lebih banyak cara bermain yang dapat terbuka dari gear-gear baru yang bisa kamu dapatkan. Kamu juga bisa mengubah pakaianmu (kami tak akan membocorkan apa yang kami lihat, tapi mereka keren-keren), membuat peralatan seperti panah, dan tentunya mengembangkan skill melalui skill tree. Kamu juga bisa mendapatkan kemampuan baru dengan menjelajah. Upgrade dapat meningkatkan kemampuan kamu dalam crafting, bertualang, dan pertarungan. Begitu juga dengan skill yang bisa membuatmu tak akan jatuh dari tebing, mengurangi damage ketika jatuh, dan melakukan stealth kill tanpa ketahuan musuh sekitar.

Kami telah melihat banyak hal di sesi ini dan kami tetap yakin para fan dari seri reboot Tomb Raider akan menyukai arah game ini. Iterasi ini cukup berbeda dalam hal eksplorasi yang lebih bervariasi, begitu juga dengan pertarungan. Kita juga akan melihat sisi baru dari Lara, yang sama-sama lebih mematikan dan juga sadar akan konsekuensi dari aksinya. Petualangannya tetap menyenangkan, pertarungannya menegangkan, dan kesabaran akan mendapat imbalan yang sepadan. Puzzle yang dihadirkan pun memberi hadiah yang memuaskan dan berhasil membuat kami terkagum.

Kini, yang perlu kita lakukan adalah menunggu hingga bulan depan. Apakah kamu akan bertualang bersama kami?

HQ

Teks terkait



Loading next content