Indonesia
Gamereactor
review
The Legend of Zelda: Skyward Sword HD

The Legend of Zelda: Skyward Sword HD

"Terciptanya sebuah legenda berada di tanganmu" atau jari.

HQ
HQ

Semenjak perilisan ulang dari The Wind Waker dan Twilight Princess di Wii U dengan grafik HD, fans dari game petualangan Nintendo berumur 35 tahun ini sangat menantikan Skyward Sword mendapatkan perlakuan yang sama. Selain itu, game ini merupakan keluaran 480p terakhir mereka yang belum dipindahkan, namun game original Wii tersebut sangatlah unik yang membuat adaptasi modernnya harus meningkatkan tidak hanya visualnya saja. Dengan The Legend of Zelda: Skyward Sword HD segera rilis pada Nintendo Switch setelah satu dekade dari perilisan awal, dan dengan senang hati saya mengatakan bahwa game ini lebih dari sekedar apa yang terlihat.

Untuk pertama, grafik. Tentunya bagi para pemain Wii sudah mempersiapkan diri untuk ulasan ini. Harus dikatakan, meski tidak ada game Wii yang semakin matang secara visual, Skyward Sword merupakan kasus terburuk. Tidak hanya persoalan resolusi sub-HD yang sering macet, namun juga mengorbankan para tim developer untuk terus menjalankan game. Di luar dari kekurangannya, jarak pandang telah cukup dikurangi sementara efek bokeh cat air kesulitan untuk menutupi elemen yang low-res. Terlebih lagi saat game dihubungkan ke layar HD untuk antarmuka digital, gambar buram dan artefak menjadi terlalu mengganggu.

The Legend of Zelda: Skyward Sword HD
Ini adalah iklan:

Dengan diperbaikinya kekurangan tersebut, resolusi HD yang ditingkatkan lima kali lipat (1080p pada TV, 720p pada perangkat genggam) memunculkan gambar yang lebih mulus pada layar, dengan pemandangan dan karakter yang halus dan sudut yang bersih (belum lagi dengan peta dan menu yang tidak lagi terlihat berantakan). Di waktu yang bersamaan, peningkatan kualitas gambar yang signifikan memungkinkan untuk warna yang lebih jelas, yang bekerja baik dengan pencahayaan yang lebih kontras dalam versi ini. Terlebih lagi, kedalaman bidang telah ditingkatkan juga efek bokeh cat air yang tetap menjadi keutamaan artistik. Memberikan kita kenikmatan akan pemandangan dan menemukan elemen menarik dari kejauhan.

Game ini telah menghidupkan keindahan artistik yang sebelumnya ingin ditampilkan. Memang masih bisa terlihat elemen berpoli rendah, atau beberapa tekstur yang tidak ditingkatkan dengan sempurna, namun ini merupakan usaha restorasi yang baik untuk sebuah klasik. Jika kamu menambahkan duplikasi framerate (yang sekarang berjalan mulus pada 60 fps), hasilnya tidak terlalu menyenangkan untuk mata, namun juga untuk sebuah permainan berbasis pada motion control di mana bermain mengikuti arus adalah kunci.

Karena selain peningkatan grafik Nintendo juga ingin meningkatkan sistem kontrol yang merupakan poin paling penting dan kontroversial dari remaster ini. Wii merupakan pentolan untuk motion control pada generasinya. Petualangan yang mendalam dan bahkan serius, yang didesain untuk tracking 1:1 dari teknologi Wii MotionPlus. Selain itu, memang betul banyak fans yang tidak berminat pada sistem kontrol tersebut, sehingga sepertinya mereka tidak akan menyentuh game ini dengan stik Deku kecuali Nintendo mengimplementasi kontrol tradisional. Di game ini tersedia keduanya.

The Legend of Zelda: Skyward Sword HDThe Legend of Zelda: Skyward Sword HD
Ini adalah iklan:

Gerakan menggunakan kontroler Joy-Con terasa lebih baik sekarang. Sebuah teknologi yang terus berkembang, namun tetap framerate 60 fps yang membuat perbedaannya. Mengayunkan pedang, berguling serta mencetak skor dengan bom atau mengendalikan kumbang dan Loftwing loyal-mu menjadi semakin responsif dan lancar. Kamu masih perlu untuk mengkalibrasi ulang titik tengah beberapa kali (seperti pointer gyro Super Mario Galaxy beberapa saat lalu), dan saya menemukan isu sinkronisasi yang sepertinya terdapat pada Joy-Con, pada menu halaman pertama. Tapi selain itu, game ini sangat menyenangkan dan benar-benar unik dengan beragam puzzle dan pertarungan yang dilakukan dengan tanganmu, sebuah pengalaman yang tidak bisa ditemui lagi jika kita tidak menggunakan VR secara penuh. Untuk sebuah tips pro: gunakan strap Joy-Con untuk genggaman dan ergonomi lebih baik, meskipun bentuknya tidak mendekati remote Wii.

Apakah kontrol berbasis tombol bagus untuk digunakan? Secara pribadi, saya menyarankan untuk mencoba motion control, karena inti dari permainan ini adalah untuk dimainkan dengan alat tersebut. Dengan begitu, adanya solusi yang diajukan untuk kontrol tradisional sudah cukup baik, dengan stik kanan mengikuti sebagai ayunan pedang ke segala arah. Butuh waktu untuk membiasakan diri, karena kamu tidak memencet tombol untuk menyerang, namun ini cepat dan akurat, mungkin bisa dibilang berlebih jika dibandingkan dengan performa kontroler di tanganmu.

Ada beberapa peringatan yang perlu diingat: jika kamu memainkan motion pada TV lalu menggunakan perangkat genggam, transisinya tidak terlalu mulus karena ada perubahan susunan untuk dibiasakan. Dalam arti lain, konsep pergantian konsol untuk game ini tidak sealami sistem hybrid lainnya.

The Legend of Zelda: Skyward Sword HDThe Legend of Zelda: Skyward Sword HDThe Legend of Zelda: Skyward Sword HD

Hal kedua yang lebih penting untuk diingat. Dengan nyamannya penggunaan stik kanan untuk motion control, Nintendo telah memetakan Joy Con R dengan tambahan yang paling ditunggu untuk remaster ini: kemampuan untuk menggerakkan kamera dengan bebas. Ingatkah ketika fitur ini tidak memungkinkan untuk Wii karena kamera terus terkunci? Ini sangat mengubah permainan secara signifikan, membuat eksplorasi terasa lebih baik dan sinematik, dan membantumu untuk mengarahkan motion dalam first person. Tanpa sadar, kamu takkan berhenti menggerakkan kamera. Buruknya adalah hilangnya fitur ini jika kamu menggunakan kontrol klasik, karena stik kanan digunakan sebagai pedang dan kamera motion alternatif tidak sebaik itu.

Perubahan dan sentuhan lain yang kita senangi adalah munculnya nama dari karakter yang sedang berbicara pada layar, getaran pada kontroler saat beraksi, mempercepat dialog, dan melihat saat game sedang proses save begitu kamu melewati patung burung yang membuat pengalaman terasa lebih mengalir.

The Legend of Zelda: Skyward Sword HDThe Legend of Zelda: Skyward Sword HDThe Legend of Zelda: Skyward Sword HDThe Legend of Zelda: Skyward Sword HD

Selebihnya tidak perlu dibahas lagi. Game ini sendiri tidak menua sebaik teman-temannya, formula 3D Zelda yang lama telah disimpan semenjak kemunculan Breath of the Wild. Pengalaman yang terganggu dan butuh waktu untuk membiasakan diri ( meski adanya shortcut) yang ujung-ujungnya bermasalah dalam alur dan isu linearitas, serta beberapa keputusan seperti keberadaan Demise yang menjengkelkan. Namun game ini masih menghadirkan cerita yang indah, lebih berfokus pada karakter, dengan beberapa bos yang cerdas dan desain dungeon yang baik, dan mengembalikan pendekatan untuk genre petualangan yang telah lama muncul. Sebuah game 50+ jam berisi pemecahan puzzle dan pertarungan seru, serta penggunaan pedang yang menyenangkan.

The Legend of Zelda: Skyward Sword HDThe Legend of Zelda: Skyward Sword HD
The Legend of Zelda: Skyward Sword HDThe Legend of Zelda: Skyward Sword HDThe Legend of Zelda: Skyward Sword HD
HQ
The Legend of Zelda: Skyward Sword HDThe Legend of Zelda: Skyward Sword HDThe Legend of Zelda: Skyward Sword HD
The Legend of Zelda: Skyward Sword HDThe Legend of Zelda: Skyward Sword HD
09 Gamereactor Indonesia
9 / 10
+
Kamera bebas dengan Joy-Con. Keputusan baik untuk meningkatkan visual. Desain yang masih menarik seperti 10 tahun lalu. Kisah origin yang baik dan berkesan. Motion control jelas. Kontrol alternatif layak. Lebih mulus dengan adanya skip dan s
-
Skema pengubahan kontrol yang kurang mulus. fitur terbang dan kembali yang tersedia setelah membeli Amiibo. Formula game yang berulang. Beberapa tekstur interpolasi yang buruk.
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait



Loading next content