Kingdoms of Amalur: Re-Reckoning (Switch)

Ah, Kingdoms of Amalur: Reckoning, kita pernah bersua delapan tahun yang lalu. Masa-masa yang lebih sederhana, di mana hanya sebuah dunia dongenglah yang saya butuhkan di kehidupan ini. Ia adalah sebuah game yang hebat, penuh dengan pesona. Kini, ia telah dirilis ulang dengan nama Re-Reckoning. Tetapi apakah ia mampu mengikuti zaman? Dan bagaimana dengan perubahan-perubahan yang dibuat di versi ini? Spoiler: tidak hanya, dan itu adalah sebuah masalah.

Secara performa, saya bermain di Switch, yang secara umum berjalan pada 30 FPS, kecuali di beberapa pertarungan besar dan sedikit di kota-kota. Mode handheld terasa lebih mulus dibandingkan docked, tetapi memang resolusinya lebih kecil. Grafisnya cukup tajam untuk masa sekarang, meskipun jangan harap ada sesuatu yang luar biasa.

Kontrol di game ini cukup mulus, tetapi tidak mendapatkan pembaruan sama sekali dari versi aslinya, sehingga terkadang terasa kurang responsif. Kamu juga tidak bisa mengatur ulang tombol-tombolnya, dan entah kenapa berinteraksi memiliki tombol yang sama dengan berlari - satu ditekan, satu lagi ditahan. Siapa yang memutuskan ini? Sayang sekali hal ini tidak diperbarui, dan kamu bisa melihat di sepanjang remaster ini bahwa tidak ada perubahan kemudahan bermain sama sekali yang dibuat.

Bagi kamu yang tidak memainkan versi aslinya, Kingdoms of Amalur membawamu bermain sebagai sang Fateless One, yang dibangkitkan dari Well of Souls dan kini berada di luar jangkauan takdir. Kreasi karakternya simpel dan agak dangkal. Sayangnya, model karakter tidak diperbarui, jadi kamu masih akan merasa seperti memainkan sebuah game dari dua generasi lalu. Meski begitu, semua itu mudah terlupakan dengan menggunakan helm, begitu juga dengan armor begitu mendetail sehingga dengan mudah menutupi tubuh dan wajahmu yang tidak demikian.

Ceritanya luar biasa, dengan narasi menarik yang menemanimu bersama dengan quest sampingan dan faksi. Secara total terdapat tujuh faksi (termasuk DLC), dengan semua jalur quest-nya yang unik, jadi banyak hal yang bisa kamu lakukan. Semua ini merupakan bagian dari kisah yang ditulis oleh penulis fantasi R.A. Salvatore, yang membuat game ini penuh dengan fantasi, yang tercermin dengan lingkungannya yang megah.

Dunia Faelands dari Amalur berisi lima region, masing-masing dengan tema khasnya. Ia linear, dan salah satu isu dari masing-masing zona adalah ia terhubung melalui sebuah koridor, yang menghilangkan rasa open-world. Tetapi ini bukan masalah besar, hanya jangan berharap ini menjadi sebuah RPG open-world penuh. Masing-masing kota besar terasa berbeda dan hidup, begitu juga dengan dunianya berkat kekayaan dari dunia dan sejarahnya. Re-Reckoning berisi dynamic zone levelling, sehingga kamu akan menghadapi musuh sesuai dengan levelmu ketika kembali ke lokasi-lokasi awal. Meskipun ini bagus untuk farming (yang tidak diperlukan, tetapi kamu bisa mendapatkan item langka, termasuk set-setnya), hal ini mengubah rasa progresi dan membuatmu merasa lebih lemah seiring perjalananmu, sehingga perubahan ini sebenarnya tidak begitu bagus juga.

Edisi Re-Reckoning juga berisi berbagai DLC yang sebelumnya sudah dirilis, yang masing-masing membutuhkan lima hingga sepuluh jam untuk diselesaikan dan menawarkan lokasi-lokasi, item, dan quest-nya sendiri. Juga, terdapat sebuah DLC baru yang dirilis belakangan tahun ini, yang akan menyajikan lebih banyak konten menarik.

Dunia Amalur dan dunianya tetap relevan, ini bukan sekadar nostalgia yang berbicara. Rasanya bakal sepadan untuk memainkannya demi ini saja. Meski begitu, gameplay-nya tidak sebagus seharusnya, dan di sinilah pemain akan menemukan masalah.

Mari kita bahas gameplay. Kenaikan level sama seperti RPG lainnya, kecuali kamu harus memilih sebuah kartu untuk mewakili kelasmu (dengan menghabiskan skill points), menawarkanmu bonus atribut ekstra dan stats lain. Ini adalah sistem yang bagus, dan menambahkan lebih banyak pesona atas proses kenaikan level. Terdapat juga sistem-sistem seperti alkimia dan enchanting yang juga bisa di-upgrade, dan mereka cukup keren, meskipun tidak sepenting itu dalam usaha bertahan hidup.

Pertarungannya menyenangkan meskipun kaku, dengan penyerangan dan menghindar terasa keras, terutama jika dibandingkan dengan game-game terbaru. Gerakan-gerakan yang lambat ini tidak akan hilang, tetapi ketika kamu sudah memiliki lebih banyak pilihan (skill, senjata, dll.), pertarungannya menjadi lebih terbuka. Salah satu pilihannya adalah berbagai macam tipe senjata, di mana chakram menjadi favorit saya - cakram yang bisa dilempar layaknya bumerang dan diisi oleh energi magis, sesuatu yang tidak pernah saya lihat lagi di sebuah game. Masing-masing senjata terasa berbeda dan bisa di-upgrade menggunakan skill point untuk mendapatkan gerakan-gerakan baru dan peningkatan stats. Gerakan-gerakan ini pada khususnya keren, karena mereka menyajikan animasi unik dan damage besar. Tetap saja semuanya terasa lambat, tetapi kombo tetap membuatmu terlihat keren, jadi ini adalah opsi yang bagus untuk dijelajahi.

Kini, sedikit membahas kamera. Aspek ini sangat mengganggu, sama seperti versi aslinya, tetapi untungnya remaster ini memberikan pengaturan baru. Saya merekomendasikan mengubah tinggi kamera dan 'follow delay', jadi kamu bisa melihat apa yang terjadi dan mengurangi motion-sickness, begitu juga mengapresiasi dunianya. Meskipun ada opsi-opsi ini, aspek tersebut masih bisa ditingkatkan lagi. Pertarungan, sebagai contoh, masih bisa merepotkan dengan kamera yang tersangkut di dinding dan benda-benda. Lalu dengan kamera pertarungan padam, sulit untuk mengetahui kapan kamu sedang bertarung.

Secara umum, Kingdoms of Amalur: Re-Reckoning masih bagus dan patut dimainkan. Pertarungannya bisa jauh lebih baik lagi setelah sembilan tahun lamanya, namun dunia dan ceritanya membuat game ini sepadan dengan segala kekurangannya. Cuma sangat disayangkan tidak banyak yang berubah di versi ini. Namun, dengan konten baru yang akan hadir tahun ini, semoga saja ada tambahan-tambahan berarti yang meningkatkan pengalaman bermainnya.