Indonesia
Gamereactor
review
Shenmue I & II

Shenmue I & II

Dua game pertama dalam saga pembalasan dendam yang epik dari Yu Suzuki akhirnya telah di-remaster.

HQ
HQ

Dua dekade yang lalu, Shenmue karya Yu Suzuki telah menciptakan kehebohan yang hampir sama dengan yang dihasilkan oleh Red Dead Redemption 2 saat ini. Pemimpin dari divisi AM2 Sega, pencipta dari OutRun dan Virtua Fighter, telah menghabiskan bertahun-tahun mengerjakan maha karyanya yang epik, yang pertama direncanakan untuk Sega Saturn dan yang berikutnya dirilis di konsol terakhir Sega, Dreamcast. Tetapi game tersebut tidak pernah berhasil mendapatkan pemirsa yang dibutuhkan untuk menutupi biaya pengembangan, dan segera setelah dirilis secara global, Sega menyerah untuk mengembangkan Dreamcast dan berpaling ke pengembangan pihak ketiga.

Sekuelnya, Shenmue II, sepertinya merupakan korban dari manuver ini, karena Microsoft mengukuhkan eksklusivitas game-gamenya untuk kawasan Amerika Utara untuk konsol mereka, Xbox versi awal, dan sementara game ini dirilis di Eropa dan Asia di Dreamcast, para fans Sega di Amerika Utara tidak pernah menikmati apa yang menjadi salah satu game besar terakhir di konsol tersebut. Walaupun mereka memiliki Xbox untuk memainkannya, dan Sega tidak pernah kembali melanjutkan serial tersebut. Seperti yang mungkin kamu ketahui, Yu Suzuki sedang mengerjakan kelanjutannya (untuk PC dan PS4) tanpa Sega, tetapi jalan menuju Shenmue III sangat panjang sampai rilisnya tahun depan.

Untunglah Sega akhirnya turun tangan untuk me-remaster game originalnya untuk konsol-konsol generasi terkini. Game-game Shenmue sedikit berbeda dari game-game klasik yang terkenal lainnya dalam caranya didesain (setidaknya untuk yang pertama) sebelum munculnya GTA III. Meskipun cukup istimewa, tidak semua orang memberikan pujian untuk game ini pada saat rilisnya. Temponya sedikit lambat, pengisi suara bahasa Inggrisnya kadang mengerikan, dan jika dibandingkan dengan petualangan open-world masa kini, game tersebut kekurangan faktor kenyamanan yang diinginkan. Pergerakan kameranya aneh, begitu juga animasi karakternya... benar-benar terasa ketinggalan zaman jika memainkannya sekarang.

Ini adalah iklan:
Shenmue I & II
Shenmue I & IIShenmue I & IIShenmue I & II
Shenmue I & IIShenmue I & IIShenmue I & II
Gambar-gambar dari PS4.

Memang sudah berumur, tetapi secara mengejutkan begitu hidup dan memiliki atmosfer yang terasa. Kami harus mengakui bahwa menghidupkan lagi Shenmue untuk pertama kali setelah satu dekade bukanlah tanpa kekhawatiran, sementara banyak hal yang ketinggalan zaman, tetapi juga jelas bahwa game ini secara keseluruhan telah bertahan dari ujian waktu. Ubahlah suaranya ke dalam bahasa Jepang dengan subtitle, persenjatai dirimu dengan sedikit kesabaran di saat kamu memutar steamboat Ryo ke posisinya untuk memburu sosok-sosok gacha yang sulit ditangkap, dan rasakanlah atmosfernya, suaranya, musiknya; tidak perlu lama untuk kembali ke mindset kita ketika pertama kali memainkan game ini dan mengingat kenapa kita begitu terpesona pada waktu itu. Tentu saja ini nostalgia, tetapi lagipula itulah alasan utama dari rilis game ini.

Ini adalah iklan:

Adegan pembuka untuk Shenmue memang dramatis seperti biasa di mana Ryo pulang menemui ayahnya bersama seorang laki-laki misterius yang bernama Lan Di di dojo milik keluarga. Lan Di meminta sebuah cermin dari ayah Ryo, dan pada akhirnya menyerah setelah Lan Di malah mengancam akan membunuh Ryo. Lan Di melancarkan serangan akhir yang dahsyat ke bagian badan Hazuki-sensei, yang ternyata sebuah serangan mematikan. Ini adalah awal dari petualangan yang kami masih ingin selesaikan, dan kamu akan menjelajahi Yokosuka, mencari pekerjaan di pelabuhan (balapan forklift), dan pada akhirnya mengekspor file yang sudah kamu save dan melanjutkan perjalananmu di Hongkong dalam Shenmue II. Kamu akan menyadari bahwa balas dendam adalah sebuah kerja keras, memakan banyak waktu, dan menuntut kesabaran juga sikap yang baik.

Shenmue menawarkan perpaduan game petualangan klasik di mana kamu harus bertanya, menemukan petunjuk, dan melaksanakan misi-misi saat mengatur keuangan Ryo melalui pekerjaan-pekerjaan yang aneh, dan memainkan beragam mini-game yang tersebar di seluruh area yang kamu jelajahi. Setiap area berukuran cukup kecil untuk standar masa kini, tetapi secara keseluruhan, mereka menawarkan dunia yang cukup luas untuk berinteraksi. Setiap karakter memiliki pekerjaan dan rutinitas dan bergerak sesuai dengan waktu sepanjang hari, dan Ryo harus memperhatikan waktu karena toko-toko buka dan tutup dan beragam karakter mungkin hanya muncul pada waktu tertentu saja. Ada juga perkelahian, sebuah versi kecil dari Virtua Fighter jika kamu mau menyebutnya begitu, pendekatan yang cukup lambat dan terukur terhadap pertempuran.

Ada beberapa pilihan yang janggal dalam cutscene yang ditampilkan dengan border (kami memilih untuk bermain di rasio 16:9, tetapi ada juga pilihan 4:3 yang asli). Di mana cutscene dari Shenmue I akan memiliki border hitam, begitu juga dalam Shenmue II (di atas, bawah, kiri, dan kanan). Jelas, ini adalah tantangan bagi pengembang yang tidak bisa diatasi, mungkin karena cara cutscene aslinya dibuat. Tentu saja, pilihan simpan telah ditingkatkan (sekarang kamu bisa menyimpan kapan saja).

Meski grafis low poly masih dipertahankan, terlihat bahwa ada perbaikan dari segi tekstur, setidaknya di beberapa tempat. Beberapa wajah terlihat cukup bagus, tapi banyak juga yang berwajah bagaikan monster di dalam horor. Kamu pasti akan bertanya apakah pemilik dari You Arcade adalah benar dirinya, atau seorang alien yang berpakaian menggunakan kulitnya (maaf mengenai penggunaan istilah Men in Black, tetapi masanya sama). Lagipula, ini adalah sebuah remaster, dan sementara kita bermimpi sebuah remake yang layak untuk game-game ini, kami cukup senang dengan usaha yang telah dilakukan untuk membawa kembali game ini kembali. Terasa ada perhatian khusus yang ditujukan pada detail dan antarmuka.

Shenmue I & II
Shenmue I & IIShenmue I & II
Shenmue I & IIShenmue I & IIShenmue I & IIShenmue I & II
Shenmue II dimainkan di PS4.

Setelah Shenmue ditinggalkan, Sega menciptakan serial Yakuza, dan itu menampilkan fitur-fitur dan banyak hal yang pertama kali dieksplorasi di Shenmue. Jika kamu tumbuh dengan menikmati serial Yakuza, kamu akan ingin mengetahui dari mana banyak dari mekaniknya berasal.

Masih terasa sulit untuk merekomendasikan Shenmue I & II untuk para pemain modern yang tidak memiliki ikatan batin dengan franchise ini atau memiliki apresiasi terhadap game-game 3D lawas. Mungkin akan terasa terlalu mudah untuk bisa benar-benar menikmatinya kecuali kamu memiliki apresiasi lebih untuk game-game di era 3D yang lebih awal. Tetapi jika kamu benar-benar mengapresiasinya, dan juga untuk Jepang, Hong Kong, dan kebudayaan-kebudayaan yang sekilas kamu lihat ketika kamu bermain sebagai Ryo Hazuki dalam perjalanannya melakukan penemuan dan balas dendam, maka Shenmue I & II tentu saja bisa direkomendasikan. Itu adalah sebuah sejarah dari video game yang layak untuk dibuka kembali. Lihat saja.

HQ
08 Gamereactor Indonesia
8 / 10
+
Atmosfernya masih terasa. Campuran gameplay yang baik. Karakter yang beragam. Kesempatan untuk mengenal lebih jauh budaya Jepang dan Cina.
-
Ada beberapa bagian yang terlalu ketinggalan zaman. Cutscene terganggu oleh garis hitam. Kamera dan pergerakan tak bersaing dengan standar sekarang.
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait

0
Shenmue I & IIScore

Shenmue I & II

REVIEW. Ditulis oleh Bengt Lemne

Dua game pertama dalam saga pembalasan dendam yang epik dari Yu Suzuki akhirnya telah di-remaster.



Loading next content