Indonesia
Gamereactor
preview
Soul Calibur VI

Soul Calibur VI - Preview

Bisakah entri keenam dari seri ini mengembalikan Soul Calibur di posisi teratas?

HQ
HQ

Ketika kami bermain Soul Blade di PlayStation pada tahun 90-an, kami benar-benar terpincut dengan cerita dan tampilannya. Istana-istana hancur, ninja-ninja diserang, dewa-dewa muncul, dan itu hanyalah sebagian di sekuens pembuka. Bagi kami, pengalaman ini masih menjadi standar untuk franchise ini. Dua hal yang cocok untuk menggambarkan karakteristik Soul Calibur sebagai sebuah seri adalah pertarungan tanpa menggunakan tinju melainkan senjata dan bagaimana game ini sebenarnya memiliki cerita yang luar biasa.

Yang kami maksud dengan "cerita yang luar biasa" bukan berarti cerita yang ditulis dengan baik dan membuat kami duduk sepanjang hari bermain karena penasaran dengan akhir ceritanya. Soul Calibur tentunya adalah sebuah game fighting dan itu artinya setelah satu atau mungkin dua game selesai, kami tidak tahu lagi kenapa kami harus terus menerus bertemu dengan orang yang sama dan berkelahi lagi. Apa yang kami maksud sebenarnya adalah bahwa game ini memiliki alur cerita yang sangat buruk. Tapi untuk genre fighting, Soul Calibur adalah yang terbaik di kelasnya.

Mortal Kombat mulai menantang tren game fighting dengan dua game terbarunya. Namun di luar dua alternatif ini, tidak ada alasan untuk merekomendasikan game-game ini kepada mereka yang lebih sering bermain sendirian. Hal ini adalah yang kami pikirkan ketika kami mengunjungi kantor Bandai Namco di Stockholm baru-baru ini untuk mencoba Soul Calibur VI, yang berfokus pada permainan single-player.

Ini adalah iklan:

Secara spesifik, seri Soul Calibur adalah yang paling banyak kami mainkan selama bertahun-tahun, sebagian karena fakta bahwa cukup sulit untuk menguasai game ini, tapi di saat yang bersamaan juga masih sangat mudah untuk dimainkan oleh pemula. Bersama dengan seri Tekken, game ini telah menjadi game yang mendefinisikan sebuah konsep "button mashers"; game di mana kamu harus menekan tombol berulang kali dengan cepat untuk membuat hal-hal keren terjadi dan di mana sebenarnya butuh latihan berjam-jam untuk bisa menghadapi serangan dan memberikan perlawanan dari seorang amatir yang beruntung.

Entri terakhir dalam seri ini, sayangnya, adalah sebuah game yang lebih lemah. Kami tidak terlalu banyak memainkannya seperti saat episode baru dari Soul Calibur rilis. Soul Calibur II, terutama di versi GameCube yang memiliki Link, yang masih menjadi sorotan kami. Tapi di pre-talk tentang Soul Calibur VI, sepertinya ini adalah langkah mundur dari gameplay-nya. Untuk memastikan hal ini, lebih banyak waktu yang dibutuhkan ketimbang hanya bermain di Bandai Namco dalam satu hari dengan versi yang terbatas, dan tampaknya kami berada di jalur yang benar.

Soul Calibur VI

Game ini meliputi dua single-player campaign. Satu dari jenis yang lebih tradisional di mana kamu bermain melalui kisah yang cukup dipaksakan dan melibatkan tindak kejahatan dari Cervantes dan tentunya senjata sihir yang dikenal sebagai Soul Edge. Hal yang agak unik adalah bahwa kali ini event-nya berlatar di waktu sekitar Soul Calibur yang pertama dan menawarkan sedikit perspektif yang berbeda dengan cerita yang sama. Namun, siapapun yang menyukai game fighting akan mengetahui bahwa Taki, Seong Mi-na, dan Voldo memiliki perjuangan yang lebih dari yang kami bayangkan pertama kali di game originalnya. Bagi kalian yang masih peduli tentang cerita tersebut, masih ada beberapa hal menarik lainnya untuk ditemukan.

Ini adalah iklan:

Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, ceritanya sendiri bukan hal yang utama. Walaupun begitu, ceritanya tetap menyenangkan untuk dimainkan. Terdapat cerita utama dan beberapa cerita terpisah dengan perspektif yang berbeda dari semua petarungnya dalam satu narasi yang sama di mana Geralt hadir sebagai pengunjung, dan ia menghabiskan waktunya mengejar penyihir. Bagian-bagian ceritanya terdiri dari pertarungan dengan satu petarung atau lebih, dan di antaranya entah pertemuan dengan karakter biasa atau karakter buatanmu sendiri dengan built-in tools yang tersedia. Sebagai tambahan, aturan-aturan khusus dalam pertarungan akan memaksamu untuk membedakan gaya permainanmu seperti bagaimana kamu harus fokus untuk melempar musuh, melakukan kombo, atau berusaha untuk tetap berada di arena di tengah angin yang berbahaya. Pada dasarnya, game ini tidak mencoba untuk memperbaiki apa yang tidak rusak, tapi semuanya tetap terlihat menjanjikan.

HQ

Mode single-player lainnya, Libra of Soul, memungkinkanmu untuk membuat karakter yang akan berpetualang bersamamu. Kamu naik level, membeli senjata, dan membuat banyak pilihan selama perjalanan yang membawamu ke seluruh dunia. Terdapat pohon level juga dan kesempatan untuk meningkatkan kekuatan karaktermu dengan makanan sebelum menghadapi pertarungan yang lebih keras. Mode ini berpotensi untuk menjadi favorit para penggemar dan kami sangat menyukai inisiatif ini. Kami tetap merasa harus melihat apakah game ini akan terus menyenangkan bahkan setelah 10 jam, tapi ternyata setelah sejam kami bermain, kami ingin melanjutkannya lagi. Dan hal itu adalah sesuatu yang jarang kami rasakan ketika memainkan game fighting seorang diri.

Kreasi karakter di Soul Calibur VI berada di tingkatan yang berbeda. Terdapat beberapa arketipe yang dapat dipilih, seperti skeleton, mummy, shapeshifter, zombie-like, dan sebagainya. Semuanya dapat dibuat sebagai pria maupun wanita, tersedia dengan suara yang berbeda, dan penampilan yang disesuaikan. Kalian yang suka membuat petarung jagoannya sendiri akan sangat menyukai bagian ini.

Jadi bagaimanakah rasanya memainkan Soul Calibur VI? Kami sudah memainkan hampir semua karakternya, seperti favorit kami, Maxi, dan juga Geralt dan Mitsurugi. Ketika Bandai Namco mengatakan bahwa game ini telah kembali ke akarnya, publishernya benar-benar membuktikannya. Dan impresi pertama kami adalah game ini sekali lagi menjadi semudah dan senyaman bermain seri Soul Calibur seperti biasanya. Air juggle ala Geralt sangat efektif dan peralihan antara serangan keras dan cepatnya menjadikannya petarung yang unggul. Bagi kalian yang mengetahui sejarah Witcher, kerja keras telah dilakukan untuk hal ini sebagaimana gerakan dan pertarungannya sama seperti Geralt yang kami ingat.

Soul Calibur VISoul Calibur VI

Azwel, bos baru di game ini, adalah kejutan menyenangkan lainnya. Ia memiliki gaya bertarung sendiri yang berfokus pada sihir. Ia nampak seperti karakter yang pertarungannya harus diulang berkali-kali untuk benar-benar tahu cara dia menyerang dan bagaimana serangan susulannya. Kami juga ingin menyoroti sistem counter yang menjanjikan, Reversal Edge, yang kurang lebih seperti suit batu-gunting-kertas. Reversal Edge mudah dilakukan, tapi untuk mendaratkan pukulan balasan pada lawanmu merupakan hal yang berbeda lagi.

Kesimpulannya, beberapa hal di Soul Calibur VI terlihat menjanjikan. Sayangnya, dua mode single-player hanya memiliki voiceover alih-alih video dalam intro pertandingan, namun dialognya sangat banyak. Walaupun demikian, game ini tetap menawarkan lebih banyak hal dari game fighting lainnya. Itulah yang kami harapkan dari seri ini. Sistem gamenya juga terasa cepat dan tingkat kesulitan skill level tinggi dari game terbaru seri ini tampak telah diturunkan lagi. Singkatnya, kami menjadi lebih positif memandang Soul Calibur VI dibanding sebelum kami memainkannya. Sekarang kami memiliki alasan lain untuk menyambut bulan Oktober.

HQ

Teks terkait

0
Soul Calibur VIScore

Soul Calibur VI

REVIEW. Ditulis oleh Jonas Mäki

Serial fighting bersenjata dari Bandai Namco kembali hadir, dan dalam kondisi terbaiknya setelah bertahun-tahun.



Loading next content