Para pegawai Ubisoft tunjukkan sikap solidaritas terhadap para pekerja Activision Blizzard

Kemarin, para pegawai Activision Blizzard melakukan aksi walk out sebagai protes terhadap tuduhan terhadap kepemimpinan perusahaan tersebut. Keputusan untuk melakukan hal tersebut dibuat setelah sebuah tuntutan hukum dari Negara Bagian California yang menemukan bahwa publisher tersebut melakukan tindakan "budaya frat boy" yang mendiskriminasi dan melecehkan perempuan dan memarginalkan gender. Sebagai kelanjutan hal ini, ratusan anggota Ubisoft, publisher game raksasa lainnya, telah merilis sebuah surat dimana mereka mengekspresikan dukungan mereka terhadap para pegawai Activision Blizzard, dan menuntut perubahan dalam industri ini.

Dilaporkan lebih lanjut oleh axios, surat dari para pegawai Ubisoft tersebut berbunyi, "kami mempercayaimu, kami berdiri bersamamu dan mendukungmu". Itu juga mengambil langkah lebih lanjut dengan menuntut akuntabilitas dan perubahan dalam industri ini.

"Itu seharusnya tidak lagi mengejutkan semua orang: para pegawai, eksekutif, jurnalis, maupun fans bahwa kegiatan yang sangat buruk ini sedang berlangsung. Sudah waktunya berhenti terkejut. Kita harus menuntut aksi nyata diambil untuk mencegahnya. Mereka yang bertanggung jawab harus mempertanggung jawabkan tindakan-tindakan mereka."

Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa surat tersebut termasuk tanda tangan dari 32 studio Ubisoft di seluruh dunia, dan itu akan dikirim ke CEO perusahaan, Yves Guillemot dan anggota manajemen lainnya.

Surat tersebut juga secara langsung mengomentari bagaimana perusahaan menyikapi perlakuan-perlakuan yang tidak sepatutnya di masa yang lalu, menyatakan, "kami telah berdiri dan menyaksikan ketika kamu hanya memecat pelanggar yang paling berat saja. Kamu membiarkan yang lainnya mengundurkan diri atau bahkan lebih buruk, pindah dari studio ke studio, dari tim ke tim, memberikan mereka kesempatan lagi dan lagi tanpa ada perubahan."

Sebagai bagian dari hal ini, para pekerja Ubisoft mengeluarkan sebuah proposal dimana publisher-publisher dan developer-developer top berkolaborasi untuk menciptakan sebuah "rangkaian peraturan-peraturan dan proses untuk menangani laporan-laporan dari pelanggaran semacam ini", bahkan meminta sebuah "tempat duduk di meja" dimana para pegawai akan bergerak maju secara terang-terangan dalam kondisi-kondisi seperti ini.

Sumber: Axios.