Indonesia
Gamereactor
preview
Just Cause 4

Just Cause 4 - Impresi di Gamescom

Petir dan kilat.

HQ
HQ

Kami berkesempatan untuk mencoba Just Cause 4 di E3, tapi pada acara Gamescom di Cologne bulan lalu, kami dapat menggali lebih dalam lagi tentang sistem dari game ini. Apa saja yang membuat iterasi ini menjadi sandbox Just Cause terbesar, terbanyak dalam segi ragam konten, dan paling dinamis. Jika ada satu hal yang perlu dikritik dari seri Just Cause, kecuali kamu sangat kreatif menggunakan berbagai peralatan dan kendaraan milik Rico, adalah dunia dan misinya mulai terasa monoton seiring berjalannya game.

Lalu, bagaimana kamu mengatasi hal ini? Dunia dari tempat Rico bertualang merupakan awal yang baik untuk memulai. Just Cause 4 tak hanya hadir dengan bioma yang beragam, sepert padang pasir, hutan, pegunungan es, dan padang rumput, bahkan ada lagi subbioma yang membuatnya lebih beragam lagi. Satu contohnya adalah tambang yang terletak di padang pasir. Lalu ada sungai dengan simulasi alamnya yang realistis. Area-area kecil ini akan menjadi semacam pembatas atau tempat transisi dari lingkungan yang ada.

Hal lain yang tak bisa diremehkan, sesuatu yang sudah ditunjukkan di E3, adalah frontline baru. Sebagai ganti mengumpulkan poin chaos untuk mengambil alih daerah-daerah, kini chaos dialihkan kepada pembentukan squad yang bekerja sebagai frontline di sepanjang peta. Ada peperangan yang benar-benar terjadi di sini. Adu tembak tak akan menunggu Rico untuk datang terlebih dahulu, membuat game ini menjadi lebih hidup dibanding sebelumnya.

Ini adalah iklan:
Just Cause 4

Bintang utama dari presentasi di balik layar di Gamescom lalu adalah badai petir, sama seperti tornado yang menjadi fokus di E3. Fenomena alam ini tak hanya mewakili adanya bahaya, tetapi juga menjadi sebuah peluang. Kami akan mendapatkan peringatan ketika petir akan menyambar, dan pada saat itulah, kamu ingin sedekat mungkin dengan tanah dibandingkan objek lain, musuh, atau mungkin helikopter. Sama seperti tornado, badai ini tak akan membunuhmu langsung, tapi melemparmu hingga nyawa sekarat. Efek visualnya juga bagus. Avalanche sendiri mengatakan bahwa kondisi cuaca ekstrem ini tak hanya terikat pada misi spesifik seperti yang telah dijelaskan di E3, di sini ia menjadi bagian dari keseluruhan pengalaman sandbox. Selain badai petir dan tornado, di sini ada pula badai pasir dan badai salju, yang muncul sesuai dengan biomanya masing-masing.

Kami juga diperlihatkan koleksi senjata yang dimiliki Rico, begitu juga dengan beragam kendaraannya, dengan ragam yang sangat banyak. Salah satu senjata paling menyenangkan yang kami lihat adalah windgun, dengan efek yang bisa kamu perkirakan. Ia dapat mendorong musuh hingga terbang menggunakan kekuatan angin, dengan konsekuensi mematikan jika ia berada di dekat tebing.

Senjata-senjata baru memang menyenangkan, tapi Avalanche juga ingin memastikan bahwa segala hal yang baru ini dapat dikombinasikan secara baik dengan gadget dan kemampuan yang dimiliki Rico. Salah satu contoh adalah ramp car. Mengingat kamu bisa terjun di udara dari manapun dan kapanpun, kamu memiliki sebuah ramp (tanjakan) portabel yang bisa kamu bawa ke mana-mana. Coba pikirkan hal-hal menyenangkan apa saja yang bisa kamu lakukan di sini.

Ini adalah iklan:

Kami sudah membicarakan tentang grappling hook yang sudah ditingkatkan, dikembangkan, dan memiliki kustomisasi yang lebih dahsyat lagi. Booster, airlift, dengan banyaknya kemungkinan untuk diutak-atik. Menurut para developer, kombinasi yang bisa dihasilkan mencapai jutaan dan dua pemain akan memiliki pengaturan yang berbeda jika mereka membandingkannya setelah beberapa jam bermain. Pada demo ini pun, ada beberapa eksperimen menyenangkan yang terjadi, seperti jetpack darurat menggunakan airlift berkekuatan gas, dapur jalanan, dan tank terbang.

Just Cause 4Just Cause 4

Di Gamescom, kami mendapatkan kesempatan untuk memainkan misi yang ditunjukkan di E3 dengan tangan kami sendiri. Di sini ada meriam udara yang mampu mengusir tornado dari markas angkatan udara (jangan berpikir terlalu realistis di sini, ok?). Permainannya berjalan dengan baik dan menarik untuk melihat bahwa ada berbagai pendekatan yang bisa digunakan dalam setiap situasi. Semuanya akan menjadi menarik ketika kami bisa berganti dari memakai parasut menjadi wingsuit, lalu menggunakan berbagai trik yang Rico miliki secara impromptu. Demonstrasi yang kami rasakan sejauh ini, setidaknya, telah menunjukkan sepasang tangan yang andal dapat melakukan banyak hal keren dengan sistem yang disajikan di sini.

Kami bertemu dengan game director Francesco Antolini di luar tempat presentasi berlangsung, dan ia sangat senang dengan semua yang berjalan sesuai rencana. Memamerkan game seperti Just Cause 4 secara langsung di depan banyak orang tentu memiliki tekanan besar. Ia juga mengatakan kepada kami bahwa timnya telah bekerja dengan keras dengan tanggal rilis 4 Desember yang kian dekat. Ini memang jarak waktu terpendek antara satu iterasi Just Cause dengan iterasi lainnya [Just Cause (2006), Just Cause 2 (2010), Just Cause 3 (2015)], tapi dari apa yang kami lihat dan mainkan, tampaknya Avalanche akan kembali menyajikannya dengan baik.

HQ
HQ

Teks terkait



Loading next content