Indonesia
Gamereactor
review film
Free Guy

Free Guy

Kita semua pernah menyaksikan ceritanya sebelumnya, tapi tidak pernah dikisahkan dengan cara menarik seperti ini.

Dalam berbagai sisi, keberadaan sebagai NPC adalah mimpi indah bagi karakter latar di video game Free City: kamu tidak harus memperjuangkan apapun, tidak perlu cemas tentang pemikiran tentang eksistensimu, dan kamu bisa menghabiskan sisa hidup mengikuti rencana yang aman dan telah ditentukan sebelumnya. Namun, itu saja belum cukup bagi Guy, seorang karakter NPC yang dimainkan oleh Ryan Reynolds. Ada sesuatu yang menggerogoti dirinya: asa terhadap sesuatu yang lebih, mungkin seorang wanita di sisinya yang memahami keinginannya akan sesuatu yang lebih dalam hidup. Saat suatu hari ia jatuh cinta dengan salah satu avatar pemain, dunia open world yang ia tinggali berubah menjadi lebih bagi - membuat sebal perusahaan game Soonami.

Free Guy adalah cerita yang telah sering kita lihat sebelumnya: kendalikan hidupmu, akhiri rutinitas, berani bertaruh pada mimpimu, percaya pada diri sendiri, dan jalin hubungan dengan sang wanita di akhir film. Tapi sudut pandang NPC menjadikan film ini sebuah kisah yang lebih rapi dan terpikirkan dengan baik dari lainnya yang juga berusaha merepresentasikan game dan gamer sebaik mungkin. Free Guy bukan sekadar latar game yang dipaksakan, karena para pembuat film ini juga berhasil mengintegrasikan dunia digital dengan sisi terbaik budaya game. Rasa kebersamaan dan emosi yang kaya inilah yang menjadikan Free Guy film yang cukup bagus.

Ryan Reynolds memainkan dirinya di sini. Kita bisa dengan lekas mengenali komentar-komentar cerdas nan riskan ala aktor tersebut. Namun, karakternya sendiri tidak suka kekerasan, walau hidupnya yang sudah terjadwal senantiasa diliputi kekerasan. Sat Guy akhirnya berhasil mendobrak tembok penghalang dan mulai memainkan Free City yang bernuansa ala GTA dengan caranya sendiri yang defensif, dia menjadi panutan bagi banyak pemain. Bahkan bintang Twitch seperti Ninja dan Pokimane melihat NPC karakter pemberani itu sebagai sosok petarung sejati, dengan asumsi bahwa Guy adalah seorang pemain dengan kostum NPC.

Free Guy

Pahlawan naif ini dilengkapi dengan baik oleh karakter Jodie Comer, yang dibebankan tugas pelik untuk mengabarkan kepada Guy bahwa ia tidak nyata. Comer khususnya berhasil memainkan pasangan asmara yang sama-sama rentan secara emosional - baik sebagai sebuah avatar maupun seorang developer indie. Filmnya tidak menekan tombol-tombol paling klise dengan mematuhi peraturan-peraturannya sendiri dan lebih berfokus pada karakternya dibandingkan menaati model tertentu sepenuhnya, menjadikan film ini kreatif dan rapi yang berhasil utas emosi yang tepat. Dunia game-nya sendiri seru untuk dijelajahi sejak Guy menemukan kacamata khusus yang menjadikannya mengetahui semua yang ada dari kotak P3K yang melayang dan sistem loot yang ada. Memang ada beberapa CGI yang kurang bagus di sini, tapi CGI-nya dimanfaatkan secara sengaja di beberapa bagian. Bos terakhir yang sengaja dirancang belum beres dan belum selesai di-render adalah salah satu contoh kejenakaan film ini.

Ini adalah iklan:

Namun, Free Guy bukan cerita yang bersih dari bug. Masalah terbesarnya adalah durasinya yang terlalu panjang. Babak terakhir rasanya tidak usai-usai. Beberapa leluconnya garing dan bintang tamu yang dipaksakan juga menjadikannya terasa makin lambat, sedangkan elemen ala Truman Show yang ada dikelola dengan baik dan efektif. Pada akhirnya, saya tidak bisa tidak menyukai Free Guy, yang tahu persis ingin menjadi film seperti apa dari frame pertama hingga terakhir.

Free Guy diprogram sebagai film blockbuster untuk keluarga yang seru dan ringan, tetapi juga nyaman karena strukturnya yang klasik dan karakternya yang tidak disangka begitu mudah disukai. Saya adalah salah satu orang yang masih merasa film eXistenZ nan heboh garapan Cronenber adalah film video game terbaik yang pernah ada, tetapi kalau Sonic The Hedgehog dan Free Guy bisa menjadi indikasi bahwa adaptasi video game yang dibuat secara masif bisa sukses untuk jangka panjang, saya tidak keberatan menonton lebih banyak lagi. Walaupun jalur narasinya mudah ditebak dari awal, kamu akan senantiasa terkejut oleh daya tarik filmnya dan perpaduan genre yang ciamik, dengan satir game yang nyeleneh bertemu dengan sains fiksi eksistensial ringan dalam cerita yang manis dan berarus cepat tentang sesosok anak manusia.

Free Guy
Ini adalah iklan:
07 Gamereactor Indonesia
7 / 10
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait

0
Free Guy

Free Guy

REVIEW FILM. Ditulis oleh André Lamartine

Kita semua pernah menyaksikan ceritanya sebelumnya, tapi tidak pernah dikisahkan dengan cara menarik seperti ini.



Loading next content