Indonesia
Gamereactor
artikel

Mengenang Telltale Games dan game terbaik mereka

Dengan ditutupnya sebagian besar dari Telttale Games, mari kita lihat kembali sepak terjang mereka di dunia game yang fana ini.

HQ

Meski "penutupan sebagian besar" tak sama dengan kebangkrutan atau "penutupan total", keputusan untuk mem-PHK seluruh pegawai kecuali 25 orang sekaligus (mereka tadinya memiliki 400 pegawai) merupakan sebuah pertanda berakhirnya suatu era. Tergantung dari apa yang terjadi ke depannya, masih ada pula kemungkinan perusahaan ini mengajukan kebangkrutan atau tutup total.

Setelah kejadian tersebut, sepertinya ini saat yang tepat untuk melihat kembali sejarah dari studio ini, berbagai game yang telah mereka rilis di sepanjang tahun yang membawa inovasi, dan berbagai topik luas yang mereka angkat di setiap game mereka. Perlu dicatat pula bahwa Telltale Games juga memiliki cabang yang mengurus penerbitan (yang saat ini tak berjalan). Artikel ini sendiri akan fokus kepada game yang dikembangkan oleh mereka sendiri.

Awal yang sederhana - Era pasca LucasArts

Telltale Games didirikan oleh tiga mantan pimpinan LucasArts: Kevin Bruner, Dan Connors, dan Troy Molander, pada tahun 2004. Trio ini bersama membangun game Sam & Max di LucasArts ketika akhirnya dibatalkan pada awal 2004. Maka mereka pun membuat studio sendiri.

Game pertama mereka adalah Telltale Texas Hold Em, yang ditujukan untuk menguji Telltale Tool, sebuah engine yang akhirnya mendefinisikan studio tersebut. Sangat jelas sejak awal bahwa lisensi merupakan komponen penting dari formula Telltale. Mereka melisensi Bone, komik dari Jeff Smith, dan membuat dua game. Lalu mereka bekerja sama dengan Ubisoft untuk merilis empat game CSI (2006, 2007, 2009, dan 2010). Mungkin yang paling menonjol adalah kesepakatan mereka dengan LucasArts untuk melisensi Sam & Max, yang menelurkan tiga game. Mereka juga bekerja sama kembali dengan mantan perusahaan mereka untuk membuat game episodik dari seri Monkey Island.

Ini adalah iklan:

Game Sorotan: Sam & Max Save the World (2007)

Sam & Max membuktikan bahwa Telltale dapat membuat game lisensi yang bagus. Meski tak dapat dibandingkan dengan game orisinal dari LucasArts, Telltale berhasil membawa jiwa dari franchise ini ke dalam game mereka. Setelah mengambil alih hak cipta menyusul dibatalkannya Freelance Police oleh LucasArts, Telltale terus membuat hingga tiga seri episodik dari detektif anjing dan asisten kelincinya.

Mengenang Telltale Games dan game terbaik mereka

Kesuksesan Komersial dan Strategi Lisensi Baru

Lisensi merupakan bagian besar dari strategi Telltale, namun kesepakatan dengan Universal untuk membuat game episodik dari Back to the Future dan Jurassic Park menaikkan level mereka lebih tinggi lagi. Semerta-merta, pertaruhannya lebih tinggi. Jika sebelumnya Telltale sudah bisa berbangga hati ketika mengumumkan penjualan game mereka mencapai 100.000, bekerja sama dengan talenta Hollywood dan lisensi besar mengubah itu semua.

Ini adalah iklan:

Game Sorotan: Back to the Future (2010/2011)

Trilogi Back to the Future merupakan salah satu franchise penting di tahun 1980-an (meski film ketiga mendarat pada tahun 1990). Film ini memberikan gambaran yang brilian dari masa depan dan masa lalu di mata orang-orang di masa itu. Michael J. Fox memberikan penampilan terbaiknya untuk karakter Marty McFly. Tanpa harapan untuk film keempat, hal terdekat yang kita dapatkan untuk itu adalah game Telltale yang merupakan kolaborasi antara salah satu kreatornya Bob Gale dan menghadirikan artis-artis orisinal (Fox hadir dalam beberapa kameo, tapi tidak mengisi suara Marty McFly yang utama). Ini merupakan game adventure tradisional dan cukup ringan dalam elemen puzzle-nya.

Mengenang Telltale Games dan game terbaik mereka

Jalan Mulai Terbuka - The Walking Dead

Momen yang terbesar bagi Telltale Games hadir bersama The Walking Dead. Dalam banyak hal, ini merupakan sebuah gebrakan di industri, karena hingga saat itu game naratif episodik yang Telltale kerjakan bisa dianggap sebagai niche saja. Namun, kini mereka telah memasuki level atas, dan The Walking kurang lebih menjadi formula bagi bagaimana desain game Telltale ke depannya, dengan pilihan sebagai mekanisme game utama.

Game Sorotan: The Walking Dead: Season One (2012)

Mengenang Telltale Games dan game terbaik mereka

Season pertama dari The Walking Dead menceritakan seorang lelaki bernama Lee yang mengasuh seorang anak bernama Clementine ketika kiamat zombi melanda kota. Game ini memberikan narasi yang kuat pada karakter dan hubungan. Meski ada elemen puzzle, mekanisme utamanya di sini tertumpu jelas pada pilihan yang kamu putuskan ketika berinteraksi dengan karakter lain. Game ini tak hanya mendapatkan kesuksesan secara komersial, tetapi juga mendapatkan banyak penghargaan dan menjadi nominasi Game of the Year.

Melisensi komik selalu merupakan bagian dari formula Telltale, mulai dari Bone dan Strong Bad (dari webcomic Homestar Runner), dan The Walking Dead merupakan maskot dari strategi ini. Meski begitu, kesepakatan lisensi The Walking Dead juga dibarengi dengan lisensi komik lain, yaitu Fables dari Bill Willingham pada tahun 2011.

Game Sorotan: The Wolf Among Us (2013/2014)

Mengenang Telltale Games dan game terbaik mereka

Game yang kurang mendapat perhatian ini mewakili beberapa karya terbaik dari Telltale. Kombinasi dari dunia yang gelap dan sarkastik, bersama pilihan-pilihan penuh arti dan karakter kuat sangat cocok dengan studio tersebut. Perlu dicatat bahwa kabar dari dalam studio mengatakan bahwa mereka cukup sulit untuk memahami konsep dari game ini dan perlu waktu sangat lama untuk membuatnya menjadi sebuah produk final yang akhirnya sangat sukses.

Telltale merilis lebih banyak The Walking Dead, dimulai dengan episode bonus 400 Days (2013) dan dilanjutkan dengan season dua (2013/2014), mini-season tiga bagian tentang Michonne (2016), dan season ketiga, A New Frontier (2016/2017). Pada bulan Agustus lalu, episode pertama dari season terakhir The Walking Dead juga dirilis.

Telltale menjajal lisensi video game lain

Setelah acara TV dan buku komik, selanjutnya mereka mencoba peruntungan dengan lisensi game dari developer lain dan memberikannya perlakuan ala Telltale. Sebuah kesepakatan terjadi dengan Gearbox untuk mengadaptasi game shooter co-op Borderlands menjadi sebuah petualangan episodik bernama Tales from the Borderlands. Begitu juga dengan Minecraft, yang kurang lebih memberikan Telltale sebuah kanvas kosong untuk diisi.

Game Sorotan: Tales from the Borderlands (2014/2015)

Satu lagi game Telltale yang tak terlalu populer tapi ingin kami sorot adalah Tales from the Borderlands. Game ini menjadi sebuah atraksi roller coaster yang kocak dengan lebih banyak plot twist dari yang kami kira. Ia juga memperagakan kecakapan studio ini dalam membuat intro menjadi musikal (digunakan untuk Guardians of the Galaxy juga dengan hasil yang bagus). Game ini memungkinkan Telltale untuk memperlihatkan sentuhan komedi mereka sambil tetap menyajikan tempo tinggi dan aksi.

Mengenang Telltale Games dan game terbaik mereka

Game Sorotan: Minecraft: Story Mode (2015/2016)

Meski Minecraft merupakan sebuah fenomena tersendiri, banyak orang yang mengira-ngira apa yang akan Telltale lakukan terhadap lisensi ini. Hasilnya adalah sebuah petualangan ringan yang dibintangi oleh "karakter pemain" Jesse dan teman-temannya, yang merupakan sebuah kesuksesan bagi studio ini, memberikan mereka jenis pemain yang berbeda dari game mereka lainnya yang lebih dewasa seperti The Walking Dead dan lainnya.

Mungkin ini bukanlah karya terbaik Telltale. Salah satu editor kami bahkan mengatakan bahwa game ini ada pada level "dasar". Namun, ini merupakan sebuah game kunci dan pencapaian. Season pertamanya memiliki episode terpanjang di antara game episodik Telltale lainnya, dengan total 13 episode, dan mendapatkan season kedua pada tahun 2017.

Mengenang Telltale Games dan game terbaik mereka

Mencari peruntungan dengan DC Comics dan Marvel, serta Netflix dan HBO

Dengan kesuksesan dari The Walking Dead dan The Wolf Among Us, ada semacam ketertarikan alamiah dari pihak lain untuk bekerja sama dengan Telltale Games. Apalagi, format game yang mereka pelopori tak hanya cocok untuk konsol dan PC, tetapi juga mobile dan tablet.

Persetujuan disepakati dengan DC Comics untuk mengadaptasi Batman, lalu dengan HBO dan George R.R. Martin untuk mengadaptasi Game of Thrones, sementara Marvel melisensikan Guardian of the Galaxy. Setelah itu Telltale juga bekerja sama dengan Netflix untuk membuat game dari Stranger Things dan Netflix akan mendistribusikan Minecraft: Story Mode dan kemungkinan game Telltale lainnya (meski disebutkan bahwa Telltale akan terus melanjutkan proyek ini, namun semuanya masih dalam tanda tanya).

Game Sorotan: Guardian of the Galaxy (2017)

Konon, dari sekian banyak lisensi potensial yang bisa diambil oleh Telltale, mereka memilih Guardians of the Galaxy. Sebuah pilihan yang masuk akal, karena franchise ini memiliki banyak karakter, sebuah galaksi yang harus diselamatkan, dan sebuah elemen komedi. Kami sangat menikmati gamenya, karena ia memiliki lebih banyak eksplorasi dan elemen puzzle dari game Telltale biasanya, meski tentu saja masih bertumpu pada pilihan dalam percakapan. Struktur dari season di game ini berfokus pada satu karakter setiap season-nya, sementara temanya yang kuat membuat game ini berkesan.

Mengenang Telltale Games dan game terbaik mereka

Cerita Telltale yang hilang

Ada sebuah kemungkinan besar bahwa kita tak akan bisa melihat akhir dari season terakhir The Walking Dead. Sebuah pukulan yang besar, namun tak hanya itu saja proyek yang batal dirilis atau ditinggalkan di tengah jalan dari Telltale. Season kedua dari The Wolf Among Us yang sudah sangat ditunggu-tunggu juga langsung dibatalkan, begitu juga dengan season kedua dari Game of Thrones yang awalnya ditunda pada tahun 2017, kini benar-benar dibatalkan.

Pada suatu masa, Telltale Games juga memiliki lisensi King's Quest, tapi tidak jelas apakah kesepakatannya benar-benar disetujui secara resmi semenjak Activision menarik kembali lisensinya dan memberikannya kepada The Odd Gentlemen untuk membuat adaptasi dari game petualangan klasik dari Sierra tersebut. The Stranger Things adalah satu lagi korban, begitu juga harapan untuk melihat lebih banyak Tales from the Borderlands.

Pada tahun 2015, Telltale mengumumkan rencana untuk sebuah konsep "supershow", menggabungkan format acara TV dan formula mereka dalam game interaktif. Lionsgate ikut berinvestasi, tapi tampaknya "supershow" ini tak pernah berlanjut dari tahap praproduksi. Melihat besar perusahaan tersebut pada puncaknya, kami memperkirakan ada lebih banyak proyek dan rencana sekuel yang tak dilanjutkan. Namun, memang demikianlah hal yang biasa terjadi di dunia game development.

Kami menulis pencapaian Telltale Games ini dengan berat hati. Kami tahu karya-karya mereka tak luput dari kesalahan dan mungkin mereka seharusnya tak terlalu bergantung kepada formula sukses yang sama dari The Walking Dead (kemuakan akan game dari Telltale adalah suatu yang nyata), namun peninggalan mereka dan perubahan yang mereka hadirkan di industri ini akan terus terasa.

Memang nasib mereka kini masih terombang-ambing dan kita mungkin akan mendengar kabar (entah baik atau buruk) dari mereka dalam beberapa waktu ke depan. Tapi bagi kami ini adalah akhir dari sebuah era.



Loading next content