Game terbaik di Gamescom 2018 pilihan Gamereactor

Pekan lalu, Gamescom 2018 telah diadakan dengan banyak sekali game yang dpamerkan dan diumumkan. Acara ini pun dihadiri sekitar 370 ribu pengunjung, melampaui rekor yang dicetak pada tahun lalu.

Lalu apa saja game terbaik di Gamescom 2018? Berikut adalah beberapa game yang telah berhasil menarik perhatian kami.

Game terbaik Gamescom 2018 versi Gamereactor:

Sekiro: Shadows Die Twice (From Software)

Di Gamescom, kami tak hanya bisa menonton demo yang mendetail, tapi kami juga bisa memainkannya langsung sekali lagi. Semua orang yang melihat/memainkan Sekiro: Shadows Die Twice kurang lebih terkesima dengan game karya From Software ini. Penggemar seri Souls pasti berdebar-debar dengan masa depan dari game keluaran developer ini, karena seri Souls sudah dikonfirmasi telah selesai. Namun, mereka tak perlu takut lagi, karena Sekiro tampaknya akan mampu mengisi kekosongan tersebut dengan memberikan pendekatan baru dari segi mekanika pertarungan, latar yang terinspirasi dari era Sengoku di Jepang, dan sederet bos yang menawan. Game ini cepat, brutal, dan tampaknya akan menjadi sebuah game action yang sangat menarik. Kami pun memilih game ini sebagai game terbaik di Gamescom 2018.

Game terbaik lainnya

Cyberpunk 2077 (CD Projekt Red)

Kami tak akan menyangkalnya, kami masih sangat bersemangat melihat Cyberpunk 2077 setelah kembali bertemu dengannya di Gamescom. Menurut kami, ia pantas menjadi game terbaik kami di E3 2018 meski kami belum memainkannya sendiri. Sayangnya, sekali lagi kami tidak bisa langsung memainkan demo dari game ini di Gamescom. Fokus yang dibawa pun masih mirip dengan apa yang ada di E3. Jadi kami tidak bisa memberikan posisi teratas bagi game ini (meski begitu, kali ini demo gameplay-nya dibawakan secara live jadi terasa lebih nyata). Tetap saja, kami tak sabar menunggu RPG dari kreator The Witcher ini.

Darksiders III (Gunfire Games)

Setelah hiatus beberapa lama, akhirnya Darksiders III muncul ke permukaan. Kami sempat mencoba gamenya di Gamescom dan puas dengan apa yang kami mainkan. Ia masih terasa seperti Darksiders meski tak lagi berada di bawah bendera THQ. Dari segi visual mungkin bukanlah yang terbaik, tapi ciri khas gameplay dari game ini terasa kental, dengan tempo yang lebih cepat dan fokus lebih banyak pada menghindari serangan.

Life is Strange 2 (Dontnod)

Dontnod sepertinya tidak bisa menahan serangan mereka, dan studio ini langsung tepat sasaran mengenai hati kami dengan gameplay yang mereka hadirkan di Gamescom. Apakah sekuel ini dapat memuaskan ekspektasi penggemar dari seri ini? Berdasarkan dari apa yang kami coba sendiri di Cologne, menurut kami sih bisa.

Metro Exodus (4A Games)

Demo Metro Exodus di Gamescom menyajikan sisi yang berbeda dari petualangan post-apocalyptic karya 4A ini. Di sini, tak semua konflik harus diselesaikan dengan kekerasan. Kami juga bertemu dengan komunitas manusia yang tinggal di permukaan yang ditemukan Artyom ketika ia akhirnya keluar dari gelapnya jaringan subway di Moscow. Demo yang baru ini bahkan menunjukkan alam penuh pepohonan, membuktikan bahwa akan ada banyak variasi yang menunggu untuk dijelajahi ketika game ini hadir pada Februari nanti.

Forza Horizon 4 (Playground Games)

Pada acara tahun ini, kami kembali memainkan demo yang sama di E3. Tapi kali ini kami juga bisa mengintip perkembangan dari mode kompetitif yang sedang digodok oleh Playground. Forza Horizon 4 akan hadir di PC dan Xbox pada tahun ini. Ketika diluncurkan nanti, pemain dapat berkendara menembus dunia yang memiliki musim yang berubah-ubah dengan berbagai mobil bertenaga tinggi. Kami tak sabar untuk masuk kembali ke dalam kokpit.

Torchlight Frontiers (Echtra Games)

Penggemar ARPG mungkin sudah kenal dengan nama Torchlight, tapi seri ini memiliki potensi untuk merangkul audiens baru ketika creative lead Max Schaefer dan tim barunya di Echtra Games membawanya menuju dunia online melalui Torchlight Frontiers. Pemain dapat menjelajah dunia yang dibuat secara dinamis. Setelah kami melihatnya secara langsung di Cologne, kami cukup terkesan dengan apa yang sudah mereka capai sejauh ini. Salah satu game yang harus diawasi.

Just Cause 4 (Avalanche Studios)

Rico Rodriguez sepertinya tak tahu apa arti kata "diam-diam", tapi kami juga tak akan suka jika ia seperti itu. Setelah mendapat sedikit cuplikan di LA, di Gamescom tahun ini kami akhirnya berhasil menjajal langsung iterasi keempat dari seri yang penuh ledakan ini. Dengan kombinasi antara tembak-tembakan yang super ramai, manuver-manuver gila, dan cuaca ekstrem, kami benar-benar dimanjakan akan aksi di Kepulauan Solis yang bermasalah ini. Just Cause 4 akan hadir pada Desember nanti, tapi para penggemarnya pasti sudah tak sabar lagi.

Total War: Three Kingdoms (The Creative Assembly)

Kami sangat terkesan dengan Mutant Year Zero: Road to Eden di E3. Game tersebut juga hampir menjadi game strategi pilihan kami di Gamescom, mengalahkan The Settlers yang baru saja diumumkan dan Two Point Hospital. Namun, mereka semua tersusul oleh Total War: Three Kingdoms yang hadir dengan visual yang fantastis dan fokus kepada karakter-karakter historis.

The Dark Pictures - Man of Medan (Supermassive Games)

Supermassive Games pertama kali menjadi perhatian ketika meluncurkan Until Dawn, game horor dengan narasi bercabang yang menugaskan kamu untuk menjaga sekumpulan remaja tetap hidup (atau tidak, tergantung pilihanmu) dalam sebuah kabin yang terisolasi. Ingin melanjutkan kesuksesan game tersebut, Supermassive Games menghadirkan The Dark Pictures Anthology yang sejauh ini akan memiliki empat skenario, masing-masing berdurasi 4-5 jam dengan beberapa karakter yang bisa dikontrol. Yang pertama, Man of Medan, fokus pada sebuah grup penyelam yang menemukan kapal tenggelam berhantu. Dari apa yang kami lihat dan mainkan, banyak alasan untuk menantikan game ini dan kelanjutan lainnya.